Kapan Kita Bisa Stop Minum Obat? Faktor Ini Bisa Jadi Tanda Remisi dari Diabetes

Kapan Kita Bisa Stop Minum Obat? Faktor Ini Bisa Jadi Tanda Remisi dari Diabetes
Kapan Kita Bisa Stop Minum Obat? Faktor Ini Bisa Jadi Tanda Remisi dari Diabetes
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id Seseorang dengan kadar gula darah tinggi umumnya diintervensi dengan obat-obatan oleh dokter. Pertanyaannya, benarkah diabetes tak bisa disembuhkan? Kapan harus berhenti atau stop minum obat?

Ternyata ahli kesehatan menyebutkan faktor penentunya adalah pada nilai HbA1C. Yaitu rata-rata tiga bulan kadar gula darah di dalam darah.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Jika nilai HbA1C di bawah 6,5 setelah tiga bulan maka bisa menghentikan pengobatan dengan persetujuan dan pengawasan dokter. Barulah dianggap pasien mengalami remisi (terkendali) diabetes tipe 2.

Mungkin tidak mudah untuk mencapai titik di mana diabetes tipe 2 dikontrol dengan sangat baik sehingga dianggap dalam remisi (terkendali). Pedoman baru dari sekelompok organisasi medis AS dan internasional, yang diterbitkan pada Agustus 2021 di Diabetes Care, menjabarkan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapainya.

Banyak strategi yang digunakan pasien untuk mengelola diabetes tipe 2 termasuk perubahan gaya hidup, pengobatan, dan operasi penurunan berat badan. Hal itu dapat membantu mereka mendapatkan remisi menurut pedoman yang disusun oleh anggota dari Endocrine Society, Asosiasi Eropa untuk Studi Diabetes, Diabetes UK, dan American Diabetes Association. Rekomendasi ini tidak berlaku untuk penderita diabetes tipe 1, yang harus menggunakan insulin seumur hidup untuk mengelola gula darah.

“Jika mereka orang dengan diabetes tipe 2 secara artifisial menurunkan glukosa darah dengan obat-obatan, patokannya bukan apakah proses penyakit bisa dihentikan,” kata seorang peneliti diabetes dan profesor nutrisi di University of Glasgow di Skotlandia, Michael Lean, MD, yang juga terlibat dalam pedoman.

Kepala bariatrik minimal invasif dan bedah umum di University of Pittsburgh Medical Center di Pennsylvania, Anita Courcoulas, MD, MPH, yang tidak terlibat dalam penyusunan pedoman, menambahkan bahwa dibutuhkan sekitar tiga bulan untuk proses ini. Setelah 3 bulan barulah bisa dipertimbangkan apakah pasien bisa lepas obat atau tidak.

“Untuk memverifikasi remisi tidak selalu mudah bagi dokter. Pada akhirnya, itu tergantung pada pasien,” kata Ahli endokrinologi di Fifth Avenue Endocrinology di New York City Caroline Messer, MD.

“Saya melihat tren untuk pasien saya,” kata dr. Messer katanya seperti dilansir dari Everyday Health, Senin (20/9).

“Jika mereka sedang menjalani pengobatan dan jumlah HbA1C di bawah 6,5 dan terus menurun, dan mereka juga melakukan upaya bersama dengan perubahan gaya hidup, maka saya akan menghentikan pengobatan selama tiga bulan dan kemudian menguji lagi untuk melihat apakah A1C naik kembali atau tidak,” katanya.

Seberapa cepat dokter dapat mempertimbangkan untuk mendiagnosis remisi dapat bervariasi berdasarkan metode yang digunakan untuk mendapatkan kadar gula darah sesuai target. Misalnya, harus diukur setidaknya tiga bulan.

“Periode waktu enam bulan yang lebih lama juga bisa melihat untuk mengukur efek terapi gaya hidup,” kata Courcoulas.

Sumber: jawapos

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *