4 Fakta Evergrande Gagal Bayar Utang Rp4.000 Triliun yang Bikin Sri Mulyani Was-Was

Menkeu Sri Mulyani (foto istimewa)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



 

Jakarta, Hajinews.id – Ekonomi dunia gempar dengan kasus gagal bayar raksasa properti China, Evergreen. Menteri Keuangan Sri Mulyani pun angkat bicara soal krisis itu.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Di mana total utang (Evergrande) USD300 miliar dan akan mengalami situasi enggak mudah dan dampak luar biasa, baik ekonomi domestik dan dunia. Kita harus melihat, waspadai apa yang terjadi perekonomian Tiongkok akibat gagal bayar perusahaan Evergrande,” katanya dalam konferensi pers APBN Kita, Kamis (23/9/2021).

Okezone merangkum fakta-fakta krisis Evergrande yang membuat Sri Mulyani was-was, Sabtu (25/9/2021).

1. Krisis Utang Rp4.000 Triliun

Utang Evergrande tercatat mencapai total USD300 miliar, setara hampir Rp4.270 triliun.

Menurut Menkeu, krisis akibat gagal bayar ini merupakan risiko baru perekonomian dunia. Dia juga mengatakan akan mewaspadai kasus ini dan dampaknya di Indonesia.

2. Jadi Ancaman Ekonomi Dunia

Sebagai perusahaan konstruksi terbesar Tiongkok, kasus ini diwaspadai Sri Mulyani sebagai hantaman bagi perekonomian dunia, termasuk Indonesia.

Evergrande memiliki keterkaitan dengan ekonomi China, mengingat aset dan jangkauannya yang luas di pasar domestik maupun mancanegara, sehingga kekhawatiran terhadapnya merebak belakangan ini.

3. Sempat Hentikan Perdagangan Obligasi

Sebelumnya, perdagangan obligasi Evergrande sempat dihentikan sejak 16 September 2021, saat korporasi tersebut mengajukan penangguhan perdagangan di pasar reguler untuk beberapa hari.

Secara teknis, perdagangan tetap dilanjutkan, tetapi hanya melalui transaksi negosiasi untuk meredam volatilitas.

4. Blackrock dan HSBC Jadi Pembeli Obligasi Terbesarnya

Menurut data Morningstar pada Selasa (21/9/2021), perusahaan raksasa pengelola investasi multinasional BlackRock serta bank investasi HSBC dan UBS termasuk di antara pembeli terbesar surat utang atau obligasi pengembang real estat China Evergrande.

BlackRock menambahkan 31,3 juta surat utang Evergrande antara Januari dan Agustus 2021, mendorong kepemilikannya di perusahaan menjadi 1,0%. Sementara HSBC meningkatkan posisinya di perusahaan sebesar 40% hingga Juli, menurut Morningstar.

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *