Daftar Donatur Palestina
Menurutnya hidup sehat sangat berhubungan dengan ibadah yang kita jalani. Beliau meminta untuk mencoba membayangkan ketika kita makan makanan tidak sehat setiap hari.
“Makanlah gorengan, tepung-tepungan, produk karbohidrat dan makanan tidak sehat setiap hari, maka lama-kelamaan akan timbul asam urat, atau tiba-tiba dengkul nyeri sehingga membuat ibadah tidak nyaman,” kata dr. Zaidul Akbar.
“Jika badan sudah tidak sehat maka sholatnya harus dengan posisi duduk, di mana sholat dengan posisi duduk pahalanya setengah dari sholat yang dilakukan dengan berdiri,” ujarnya.
Selain itu, terdapat orang yang diberi nasihat untuk tidak makan makanan yang tidak sehat tidak menghiraukan dan ketika akan menunaikan ibadah haji tidak memenuhi syarat karena jantung, ginjal, dan anggota tubuh lainnya bermasalah.
Dokter tersebut menambahkan bahwa kita harus memotivasi diri untuk makan bukan karena ingin kenyang tetapi makan untuk memenuhi hak tubuh supaya kita bisa beribadah kepada Allah.
Dikutip dari video Youtube @dr. Zaidul Akbar Official yang diunggah pada 28 September 2021, beliau mengatakan, “Yuk mari kita niatkan untuk hidup sehat itu karena Allah dan agar bisa beribadah lebih baik kepada Allah.”
“Percayalah, ketika saya menemui teman saya yang mulai makan-makanan sehat karena Allah banyak bonus-bonus yang didapatkan.”
Beliau mengaku bahwa temannya berniat untuk mengobati penyakit kolesterol dan mulai menjalankan hidup sehat, bukan hanya penyakit tersebut yang hilang, namun penyakit yang lain juga turut hilang.
Untuk diketahui, dr. Zaidul Akbar lahir pada 30 November 1977 dan merupakan dokter, pendakwah Islam, konsultan, dan praktisi pengobatan sunnah Indonesia.
Pria tersebut juga merupakan salah satu pendiri dan Ketua Umum Perkumpulan Bekam Indonesia (PBI) serta Pengurus Pusat Asosiasi Pengobat Tradisional Indonesia (ASPETRI).
Zaidul Akbar adalah dokter umum lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro yang masuk pada tahun 1997 dan lulus pada tahun 2003, dokter ini juga pernah melakukan praktik di rumah sakit Balikpapan dan Jakarta. ***
Sumber: jember
