Rutin Mengonsumsi Makanan Ini Bisa Meregenerasi Sel Ginjal yang Rusak, Tak Perlu Cuci Darah dan Transplantasi

Rutin Mengonsumsi Makanan Ini Bisa Meregenerasi Sel Ginjal yang Rusak
Rutin Mengonsumsi Makanan Ini Bisa Meregenerasi Sel Ginjal yang Rusak
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.idGinjal di dalam tubuh menyaring kotoran dan kelebihan cairan dari darah. Apabila ginjal tidak berfungsi, kotoran akan menumpuk.

Banyaknya masalah pada ginjal apabila dibiarkan dalam jangka waktu lama bisa menyebabkan gagal ginjal permanen.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Salah satu masalah ginjal yang memerlukan diagnosa dari dokter adalah kebocoran pada ginjal.

Pakar obat herbal, dr. Agus Rahmadi mengatakan antara kecororan ginjal dan syndroma netrofik memerlukan penanganan berbeda.

Sperti dilansir dari YouTube Ummat TV yang diunggah pada 5 September 2021., dr. Agus Rahmadi menyebutkan perbedaan antara gagal ginjal syndroma nefrotik.

“Syndroma nefrotik sifatnya sementara, sedangkan gagal ginjal menetap karena ginjalnya sudah tidak bisa berfungsi,” ujarnya.

Akan tetapi keduanya memiliki gejala yang hampir sama, seperti albumin turun, sedangkan kreatinm dan urium di dalam tubuh meningkat.

Adapun penanganan yang biasanya dilakukan untuk penderita gagal ginjal adalah cuci darah. Kemudian hal yang paling buruk dilakukan, yakni melakukan trasplantasi ginjal.

Namun dr. Agus Rahmadi menyampaikan harapan bahwa sel ginjal masih bisa diregenerasi dengan cara merangsang pertumbuhan sel.

“Ada tanaman obat yang teruji praklinis, itu bisa merangsang sel ginjal, namun sementara dilakukan ujicoba pada tikus dan kelinci,” ujarnya.

Adapun 2 makanan yang menurutnya bisa merangsang pertumbuhan sel ginjal, yakni sambiroto dan mengkudu.

Dua buah tersebut bisa merangsang repitelisasi atau merangsang kapsula bowmen yang rusak pada ginjal.

“Bisa dicoba dengan menggunakan mengkudu dan sambiroto untuk merangsang pertumbuhan sel ginjal,” ujarnya.

Di samping itu, dr. Agus Rahmadi menyarankan untuk menghindari dan mengurangi beberapa makanan yang tinggi protein, seperti ayam, daging, jeroan serta sayur berwarna hijau tua.

“Ikan gabus bagus dikonsumsi untuk mempertahankan kadar albumin dan kurangi konsumsi buah yang tinggi elektrolit,” tukasnya.***

Sumber: jember

 

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *