Amien Rais Mengingatkan Bahayanya Komunis dan PKI: Nyawa Manusia Tak Lebih Penting dari Nyawa Marmut

Amien Rais Mengingatkan Bahayanya Komunis dan PKI: Nyawa Manusia Tak Lebih Penting dari Nyawa Marmut
Amien Rais Mengingatkan Bahayanya Komunis dan PKI: Nyawa Manusia Tak Lebih Penting dari Nyawa Marmut
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Politisi senior Amien Rais mengingatkan bahaya komunisme dan Partai Komunis Indonesia (PKI).

Amien Rais menilai, pemberontakan PKI pada 30 September 1965 lalu merupakan pemberontakan paling kejam sepanjang sejarah.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Hal tersebut disampaikan Amien Rais dalam kanal YouTube-nya, seperti dikutip pada Jumat, 1 Oktober 2021.

“Jadi, PKI 51 tahun yang silam memang merupakan pemberontak yang paling berdarah-darah dan paling biadab dibandingkan pemberontakan sebelumnya,” katanya.

Pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut juga mengatakan bahwa PKI tidak punya keyakinan nasional yang patriotik.

“Karena, selalu di mana pun kaum komunis itu musti punya jarak internasional dan kadang-kadang menjadi jongos dari kekuatan komunis yang lebih perkasa,” ujarnya.

Selain itu, Amien Rais juga mengatakan bahwa PKI dan kaum komunis adalah kaum ateis.

“PKI dan kaum komunis itu jelas sekaligus kaum ateis artinya anti Tuhan, anti agama, tidak percaya dengan akhirat,” ucapnya.

Oleh karena itu, Amien Rais mengungkap bahwa PKI akan menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya.

“Karena tidak percaya pada Tuhan maka prinsip moralnya menghalalkan segala cara untuk tujuannya seperti menipu, berbohong, menjebak, dan lain-lain adalah tipikal kaum komunis,” tuturnya.

Dalam menghalalkan tujuannya, ungkap Amien Rais, PKI menganggap nyawa manusia tidak lebih penting daripada nyawa marmut.

“Nyawa manusia bagi penganut manusia tidak lebih penting dari nyawa marmut. Jadi, mereka membunuh enteng sekali seperti tidak mengenal dosa,” katanya.

Pada penutupnya, Amien Rais menegaskan potensi bahaya bangkitnya kembali PKI dan komunisme di Indonesia.

“Gestapu tetap paling berbahaya, paling beresiko tinggi kalau sampai terulang kembali,” tuturnya.***

Sumber: bekasi

 

 

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *