Hikmah Siang : Kerendahan Hati Mampu Menghindarkan Diri dari Kezaliman

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



 

Hajinews.id – Salah satu karakter yang mutlak diperlukan dalam bermasyarakat adalah kerendahan hati. Ia adalah karakter yang menjadikan kita sadar akan kekurangan diri dan membuat kita mampu melihat kelebihan orang lain.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Kerendahan hati memudahkan kita untuk berterimakasih kepada orang lain, sekaligus menjadikan diri gampang beriterospeksi. Tidak mudah jatuh pada sikap selalu menyalahkan yang lain.

Kerendahan hati menjadikan kita lebih berhati-hati dalam bersikap dan menyampaikan pernyataan. Kerendahan hati pula-lah yang menjadikan kita gampang menerima kebenaran bahkan dari orang yang selama ini tampak membenci kita.[1]

Imam Al Ghazali, dalam bukunya Bidāyat al Hidāyat, memberi tips agar kita rendah hati dan mampu melihat orang lain dengan lebih positif. Menurutnya, kita harus mampu membisiki hati kita bahwa anak kecil tentu lebih baik dari kita karena dia belum bermaksiat, sementara kita sudah.

Orang tua tentu lebih baik dari kita karena dia telah beribadah sebelum kita. Orang pintar tentu lebih baik dari kita karena ia mendapatkan anugerah yang tak diberikan kepada kita.

Ia sampai pada satu derajat yang tidak kita capai, dan ia mengetahui apa yang kita tidak tahu; dan orang bodoh tentu lebih baik dari kita karena ia bermaksiat dengan ketidak-tahuannya.

Sementara kita bermaksiat dilandasi oleh ilmu; bahkan orang kafir pun kita tidak tahu, mungkin suatu saat dia masuk Islam lalu husnul khatimah. Sementara kita—semoga Allah melindungi kita semua—boleh jadi sebaliknya.[2]

***

Seorang anak pulang dari sekolah membawa cerita kepada ibunya, juga kepada ayahnya, bahwa seorang yang dibully mungkin tidak akan lupa selama-lamanya, seperti kertas yang ditekuk-tekuk. Ia bisa saja diluruskan kembali tapi tetap menyisakan bekas-bekas yang tak bisa dipulihkan seperti semula.

Cerita ini mungkin tidak sepenuhnya benar, banyak manusia-manusia bijak yang hatinya tak mudah lusuh seperti kertas. Bahkan anak itu berandai-andai bagimana jika kertas itu disetrika, mungkin bisa lurus kembali.

Akan tetapi, cerita itu tetaplah sebuah hikmah luar biasa yang sangat pantas direnungkan. Kerendahan hati tampaknya patut kita ingatkan terus menerus, agar tidak mudah merendahkan yang lain, apalagi membully-nya.

Kerendahan hati inilah yang disampaikan oleh junjungan kita semua, Nabi Muhammad Saw, dan juga dipraktikkannya:

– Dari ‘Iyādh bin Ḥimār, bahwa Rasulullah Saw. mengatakan, Sesungguhnya Allah SWT. menyampaikan wahyu kepadaku, “Rendah hati lah (tāwadhu’) kamu sekalian, sehingga tidak seorang pun melakukan kezaliman terhadap orang lain, dan tidak seorang pun yang sombong atas orang lain.”[3]

– Dari Anas bin Mālik, Sesungguhnya beliau (Rasulullah Saw.) berjalan melewati anak-anak kecil, lalu menyapa mereka dengan salam. Kata Anas, Beliau (Nabi Muhammad Saw.) biasa melakukan itu.[4]

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *