Daftar Donatur Palestina
Hajinews.id — Work from home (WFH), sekolah dari rumah, menjadi salah satu langkah penting untuk memutus rantai penyebaran corona. Namun, di balik itu, kegiatan tersebut menyebabkan persoalan lainnya, salah satunya gangguan mata.
Dalam webinar yang dihelat Farid Nila Moeleok Society, Minggu (3/10), Dr. dr. Feti Karfiati Memed, SpM (K),Mkes menjelaskan bagaimana cara mewaspadai dan solusi gangguan mata. Khususnya yang sering dirasakan anak-anak karena kerap menatap layar gadget saat berkegiatan di rumah.
Menurut pemaparan dr. Feti saat ini 36% sampai 92,2% anak usia 1 tahun sudah terpapar dan berinteraksi dengan perangkat selular.
“Tidak hanya itu, sebuah penelitian di Inggris juga mengatakan 51% bayi usia 6 sampai 11 bulan bahkan rutin menggunakan layar sentuh,” kata Feti.
Menggunakan gadget secara berlebihan akan membuat sebuah efek yaitu, computer vision syndrome yang merupakan efek screentime berlebihan pada mata. Efek dari screentime berlebihan pada mata akan membuat mata terkena sindrom mata kering.
“Apa saja (ciri cirinya)? Mata buram, mata merah, pandangan silau, mata terasa tidak nyaman atau seperti ada pasir di dalamnya, seperti ada benda asing di dalam mata, anak sering mengucek mata, mata sering berkedip, dan hal ini suka disertai juga dengan nyeri kepala dan leher karena posisi yang kurang baik,” ungkap dia.
Sebagaimana dilansir Kumparan, untuk mengurangi risiko tersebut, dr. Feti membagikan beberapa tips yang bisa diikuti selain dengan pengurangan screentime sebagai berikut:
- Melakukan Rule of 20. Yaitu mengistirahatkan mata setelah 20 menit menatap gadget dengan cara melihat sejauh 20 kaki selama kurang lebih 20 detik.
- Memposisikan layar gadget sejauh 40 sampai dengan 75 cm dari mata dengan kemiringan antar layar maksimal 20 derajat.
- Berkedip secara berkala untuk melumasi mata dan mencegah iritasi.
- Pastikan tempat duduk nyaman
- Pastikan cahaya kamar cukup
