Daftar Donatur Palestina
Dalam buku Manusia Yang Tidak Seperti Manusia, tulisan ustaz Ahmad Zarkasih menyebutkan 4 akhlak Rasulullah yang sering dilakukan terhadap non muslim, diantaranya:
Pertama, Adab Ketika Diundang Makan Yahudi.
Dalam riwayat Imam Ahmad bin Hanbal dalam musnad-nya, dari sahabat Anas bin Malik beliau menceritakan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah diundang oleh orang yahudi untuk makan, dan Nabi memenuhi undangan tersebut.
أن يهودياً دعا النبي صلى الله عليه وسلم إلى خبز شعير وإهالة سنخة فأجابه
Dari Anas bin Malik seorang yahudi mengundang Nabi untuk bersantap roti gandum dengan acar hangat, dan Nabi s.a.w. pun memenuhi undangan tersebut. (HR Imam Ahmad)
Dari hadits tersebut membuktikan bahwa Nabi Muhammad SAW merupakan tetangga yang baik. Bahkan non-muslim yang tidak sepaham dengan agama Nabi saja mau mengundangnya untuk makan di rumahnya.
Dan ini tidak mungkin terjadi jika Nabi Muhammad SAW memperlakukan tetangganya dengan buruk, kurang bergaul atau ogah menyapa. Undangan ini jelas memberitahukan kita bahwa Nabi Muhammad SAW itu orang yang baik kepada semuanya, termasuk non-muslim.
Kedua, Berwudhu Dengan Air dan Bejana Orang Musyrik,
Dalam riwayat Bukhari dan Muslim disebutkan,
ﻭَﻋَﻦْ ﻋِﻤْﺮَﺍﻥَ ﺑْﻦِ ﺣُﺼَﻴْﻦٍ – ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻨْﻬُﻤَﺎ – ﺃَﻥَّ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲَّ – ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ – ﻭَﺃَﺻْﺤَﺎﺑَﻪُ ﺗَﻮَﺿَّﺌُﻮﺍ ﻣِﻦْ ﻣَﺰَﺍﺩَﺓِ ﺍﻣْﺮَﺃَﺓٍ ﻣُﺸْﺮِﻛَﺔٍ . ﻣُﺘَّﻔَﻖٌ ﻋَﻠَﻴْﻪِ
Dari ‘Imron bin Hushain beliau berkata:
“Rasulullah bersama para sahabatnya berwudhu dengan air dari bejana wanita musyrik”. Muttafaq ‘alaiyh
Akhlak Rasulullah yang begitu baik membuat seorang wanita musyrik rela meminjamkan bejana untuk berwudhu. Padahal jelas, bahwa hal itu merupakan satu ibadah seorang muslim yang tentu bertentangan dengan wanita tersebut.
Ketiga, Mempekerjakan seorang Yahudi
Dahulu Rasulullah pernah mempekerjakan seorang pembantu atau asisten rumah tangga yang merupakan pria yahudi. Karena anaknya, sakit Rasulullah pun menjenguk keluarganya.
Kemudian Rasulullah mendekati sang anak dan mengajaknya bersyahadat. Dengan meminta ijin dari ayahnya yang seorang Yahudi, anak tersebut memeluk Islam.
Kemudian Nabi Muhammad SAW keluar dari rumah sambil mengucapkan: “Alhamdulillah, Allah telah menyelamatkan anak itu dari neraka dengan wasilahku”.
Keempat, Tidak Melarang Berbuat Baik kepada Non Muslim
Dalam syariat Islam, bahwa tidak ada larangan bagi kaum muslim untuk berbuat baik kepada non muslim, bertetangga, bergaul juga bersahabat, selama memang non-muslim tersebut tidak mengajak kepada kemaksiatan atau juga tidak melarang kita untuk beribadah.
Begitu jelas disebutkan dalam al-Qur’an surat al-Mumtahanah ayat 8-9,
لَا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ لَمْ يُقَاتِلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُمْ مِنْ دِيَارِكُمْ أَنْ تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوا إِلَيْهِمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ.
إِنَّمَا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ قَاتَلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَأَخْرَجُوكُمْ مِنْ دِيَارِكُمْ وَظَاهَرُوا عَلَىٰ إِخْرَاجِكُمْ أَنْ تَوَلَّوْهُمْ ۚ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ
Allah tidak melarang kamu berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu dalam urusan agama dan tidak mengusir kamu dari kampung halamanmu. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil.
Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan mereka sebagai kawanmu orang-orang yang memerangi kamu dalam urusan agama dan mengusir kamu dari kampung halamanmu dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu. Barang siapa menjadikan mereka sebagai kawan, mereka itulah orang yang zalim. [ihram]
1 Komentar