Perlu Tahu, 5 Jenis Alergi yang Kerap Jadi Masalah Kulit Bayi

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



 

Jakarta, Hajinews.id – Kulit bayi sangat sensitif sehingga rentan terhadap alergi. Penyebab alergi pada kulit bayi bermacam-macan, mulai dari makanan, kondisi cuaca, gigitan serangga, hingga paparan logam.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Pada laman resmi American Academy of Allergy Asthma and Immunilogy dijelaskan, alergi adalah kondisi kronis di mana sistem kekebalan tubuh menampilkan respons atau reaksi abnormal terhadap alergen, yang sebenarnya merupakan zat tidak berbahaya.

Reaksi alergi bisa muncul pada pernapasan, mata juga kulit. Alergi pada kulit biasanya ditandai dengan munculnya ruam kemerahan yang menimbulkan rasa gatal dan ini dapat terjadi di bagian tubuh mana pun, Moms. Seperti wajah, punggung, lengan, hingga kaki.

Orang tua juga perlu memahami, terdapat beberapa jenis alergi kulit yang kerap menyerang bayi. Apa saja?

1. Dermatitis atopik atau eksim

Mom Junction melansir, kondisi peradangan kronis ini menyebabkan rasa gatal dan risiko infeksi kulit. Bagian kulit yang paling umum menunjukkan kondisi tersebut adalah wajah dan lipatan kulit.

Menurut JAMA Pediatrics, dermatitis atopik disebabkan oleh beberapa alergen hirup seperti, debu, serbuk sari, hingga bulu binatang. Kain wol, nilon, bahan akrilik, sabun berlebih dalam bak mandi busa, dan lotion bayi juga menjadi penyebab iritasi kulit yang umum.

Kondisi ini biasanya ditandai dengan munculnya ruam, bentol merah kecil di wajah, dahi dan kulit kepala. Kulit bayi yang kering dan kasar juga menjadi gejala dermatitis atopik.

2. Urtikaria

Menurut jurnal yang diterbitkan oleh Perpustakaan Kesehatan Nasional AS berjudul Prevalence and Causes of Childhood Urticaria, urtikaria adalah salah satu penyakit kulit yang paling umum terjadi pada bayi dan anak-anak.

Kondisi ini ditandai dengan perkembangan gatal-gatal, angioedema, atau keduanya dan diklasifikasikan sebagai penyakit kulit yang akut atau kronis berdasarkan durasinya. Urtikaria dapat muncul di bagian tubuh mana pun dengan ukuran ruam kemerahan yang bisa membesar seiring berjalannya waktu.

Penyebabnya bisa jadi alergi terhadap makanan seperti susu dan kerang. Obat-obatan seperti penisilin, obat sulfa, ibuprofen, aspirin, antasida, obat tetes mata dan telinga juga dapat memicu alergi ini. Selain itu, infeksi virus dan suhu yang ekstrem baik panas maupun dingin juga termasuk penyebabnya.

3. Urtikaria papular

Urtikaria papular merupakan alergi kulit kronis yang disebabkan oleh gigitan serangga. Menurut American Academy of Pediatrics, beberapa serangga umum yang gigitannya dapat menyebabkan urtikaria papular adalah kutu, lalat, tungau, dan caplak.

Tanda dari alergi ini adalah munculnya jerawat papula pada kulit bayi, bentol-bentol putih yang berisi cairan, hingga ruam kemerahan yang akan hilang muncul selama beberapa hari.

4. Dermatitis kontak alergi

Menurut Italian Journal of Pediatrics, dermatitis kontak alergi adalah jenis eksim yang dipicu oleh kontak kulit dengan alergen. Alergen yang dapat memicu kondisi ini termasuk logam seperti nikel, aluminium, kobalt, sarung tangan yang digunakan dokter, produk dengan kandungan wewangian, produk kulit hingga pewarna makanan.

Gejalanya antara lain gatal-gatal ringan hingga parah, kulit kemerahan, kering dan bersisik. Bentol berisi cairan juga bisa muncul dalam kondisi yang cukup parah.

5. Angioedema

Mengutip Riley Children’s Health, Angioedema adalah reaksi alergi yang menyebabkan pembengkakan lapisan kulit yang lebih dalam. Ini biasanya terjadi bersamaan dengan gatal-gatal. Pembengkakan bisa terjadi di mana saja, namun paling sering ditemukan pada sekitar mata, tangan, kaki, dan mulut.

Keram perut menjadi salah satu tanda dari kondisi ini. Selain itu, pada kondisi yang parah juga dapat menyebabkan kesulitan bernapas dan menelan karena pembengkakan di tenggorokan.

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *