Ustadz Khalid Basalamah: Kisah Haru Umar bin Khattab Sahabat Nabi Muhammad SAW, Teladan bagi Para Pemimpin

Kisah Haru Umar bin Khattab Sahabat Nabi Muhammad SAW
Ustadz Khalid Basalamah
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Inilah kisah haru salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW, yakni Umar bin Khattab.

Kisah yang merupakan teladan luar biasa bagi para pemimpin ini dituturkan oleh Ustadz Khalid Basalamah dalam ceramah yang diunggah kanal YouTube Penuntut Ilmu pada 18 Oktober 2020.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Umar bin Khattab tidak pernah tidur di malam hari kecuali sudah keliling Madinah,” tutur Ustadz Khalid Basalamah memulai kisah Umar.

Saat berjalan keliling melihat orang-orang Madinah, Umar bin Khattab yang saat itu menjabat sebagai khalifah atau pemimpin selalu sendirian tanpa pengawal.

Suatu saat, Umar bin Khattab pernah sakit selama tiga hari sehingga tidak bisa melakukan kebiasaannya itu.

Di hari keempat, Umar telah kembali sehat, dan dia pun kembali keliling Madinah.

Malam itu, Umar bin Khattab berjalan terus sampai ke pinggir kota Madinah. Di sana, dia melihat api unggun.

Di dekat api unggun itu ada seorang wanita bersama tiga orang anaknya yang tengah menangis di depannya.

Setelah mengucapkan salam, Umar berkata kepada wanita itu, “Wahai Amatullah (hamba Allah perempuan), ada apa denganmu?”

Wanita tersebut menjawab, “Pemimpin negeri ini tidak adil!”

Dia tidak tahu bahwa orang di hadapannya adalah Umar bin Khattab sendiri, sang pemimpin saat itu.

Saat ditanya kenapa, wanita itu pun bercerita bahwa dia dan anak-anaknya sudah kelaparan selama tiga hari.

“Umar tiga hari nggak keluar sudah ada orang kelaparan, dan orang ini sudah langsung memvonis Umar tidak adil,” ujar Ustadz Khalid.

Sang ustadz melanjutkan bahwa wanita itu ternyata memasak batu dengan air dalam panci di atas api unggun.

“Kenapa kau masak batu, wahai ibu?” tanya Umar kepada sang wanita.

Dia menjawab, “Agar anak-anak saya mengira saya masak. Nggak ada makanan, mau ambil dari mana?”

Karena masakannya tak kunjung matang, anak-anaknya pun kecapekan menangis hingga tertidur. Itulah yang dilakukan wanita itu selama tiga hari.

Umar pun berkata, “Baik, tunggulah sebentar.”

Sang khalifah langsung bergegas ke Baitul Mal mengambil gandum dan segala macam kebutuhan. Semua itu dipikulnya sendirian.

Ada seorang sahabat yang kebetulan lewat dan bertanya apa yang dipikul Umar. Saat tahu Umar memikul makanan, ia berniat membawakannya.

Umar berkata tegas, “Apa kau ingin memikul dosaku di hari kiamat? Tidak usah ikut-ikut, ini tanggung jawabku!”

Karena penasaran, sahabat tersebut terus mengikuti Umar sampai ke pinggir kota Madinah tengah malam itu.

Setelah tiba di tempat sang wanita dan anak-anaknya, tanpa banyak bicara Umar mengambil panci yang berisi batu dan ia bersihkan.

Sang pemilik gelar Al Faruq tersebut kemudian memasak makanan dengan tangannya sendiri. Setelah matang, ia berikan makanan tersebut pada si wanita dan anak-anaknya.

Sekarung gandum sisanya pun ia berikan pada keluarga itu.

“Kalau seandainya Umar seperti kamu, tidak ada orang yang kelaparan,” kata ibu tiga anak itu pada sang khalifah.

Sang sahabat yang mengikuti Umar pun bertanya, “Hai ibu, tahukah Anda siapa orang ini?”

Saat wanita itu menjawab bahwa dia tidak tahu, sang sahabat pun menegaskan, “Itu Amirul Mukminin Umar bin Khattab.”

Ibu tiga anak itu pun meminta maaf kepada Umar karena benar-benar tidak tahu.

“Sudah, tidak masalah. Itu Allah sedang memperingatkan saya dari lisan kamu,” jawab Umar bin Khattab.

Demikian kisah mengaharukan Umar bin Khattab Sahabat Nabi Muhammad yang dituturkan oleh Ustadz Khalid Basalamah.

Sungguh kisah yang menjadi teladan luar biasa bagi para pemimpin. Semoga bermanfaat. [jember]

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *