Membangun Kesejahteraan Indonesia Dengan Spirit Islam Dalam Bingkai Keindonesiaan

Membangun Kesejahteraan Indonesia Dengan Spirit Islam
Gus Aam Wahib Wahab, Ketum NU Khittah 1926,
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh Gus Aam Wahib Wahab, Ketum NU Khittah 1926,

[Catatan Pikiran Pendiri, Inisiator & Penggerak NU, KH Wahab Chasbullah soal ‘Membangun Kesejahteraan Sosialisme Ala Indonesia Indonesia’]

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Hajinews.id – Dalam membangun konsep Negara Kesejahteraan (Welfare State), pikiran pokok yang mendasari konsep kesejahteraan dan bagaimana kesejahteraan itu diwujudkan sangat menentukan corak dan karakteristik sebuah negara.

Indonesia, sebagai negeri dengan mayoritas penduduknya muslim, tentu sangat penting untuk menjadikan Islam sebagai asas, norma, sekaligus spirit islam kesejahteraan agar sejalan dengan kehendak dan diridhoi Allah SWT.

Mau tidak mau, Indonesia memang berada di persimpangan jalan antara akan mengadopsi sosialisme atau terus mempertahankan kapitalisme liberal yang telah terbukti menyengsarakan rakyat. Sejauh yang penulis pahami, ideologi kapitalisme mendapatkan tantangannya yang keras dari sosialisme.

Karena itu, penting untuk mencoba mengejawantahkan perlawanan terhadap ideologi kapitalisme sekuler dengan mencoba menggali kembali pikiran-pikiran Pendiri , Inisiator & Penggerak NU KH Wahab Chasbullah sebagai bintang pemandu bagi Ketum /Caketum PBNU mendatang.

Diantaranya, bagaimana Meyakinkan kepada Pihak Pemerintah bahwa Sosialisme Ala Indonesia yang memiliki spirit Islam dan berkonteks keindonesiaan, dapat diterapkan dan cocok untuk Indonesia.

Melihat carut marutnya Ekonomi di Indonesia mulai dari masa awal awal Pandemi sampai saat ini Ekonomi benar benar dalam kondisi sulit & menyusahkan rakyat. Seharusnya Pemerintah bisa merencanakan Politik secara keseluruhan, bahkan kegiatan sosial dan ekonomi bisa di dorong Melalui kegiatan Politik.

Untuk mempercepat pembangunan Ekonomi ini sudah semestinya SOSIALISME ALA INDONESIA yang dibangun di atas asas dan spirit Islam bukan diatas semangat komunisme, hingga memeras Pancasila menjadi Trisila dan Ekasila. Tragedi RUU HIP yang mencuat ke permukaan, semestinya tidak perlu terjadi jika pemerintah menyadari dan menginsyafi bahwa Indonesia adalah Negara dengan mayoritas penduduknya muslim.

Spirit dan asas Islam dalam bingkai Sosialisme Ala Indonesia ini lebih tepat & cocok dengan Akidah & hukum mayoritas penduduk di negeri ini. Langkah ini penting krn merupakan bagian dari Diplomasi CANCUT TALI WONDO agar Rakyat Makmur, tidak terjerat rentenir jaringan riba internasional, lintah darat, dan tidak pula dihisap bangsa lain. Semuanya diperlakukan dengan Adil tanpa eksploitasi.

Spirit Islam dalam Sosialisme Ala Indonesia maksudnya adalah membangkitkan konsep negara bangsa dengan asas dan spirit Islam yang diejawantahkan dalam kerja-kerja keumatan, kerja jama’ah, bukan berpijak diatas asas individualisme dan liberalisme.

Dengan asas ini, sudah barang tentu semua kekayaan alam, barang tambang dengan deposit melimpah, hutan, Padang gembalaan, sabana, air, sungai, laut, semua itu harus menjadi milik bersama sesuai dengan doktrin kebersamaan Islam sebagai harta Milik Umat (Al Milkiyatul Ammah). Sehingga, tidak boleh dikuasainya oleh individu atau swasta, apalagi asing dan aseng.

Seluruh kekayaan alam di negeri ini yang merupakan karunia Allah SWT, harus digunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, sebagaimana telah tercantum dan diatur dalam konstitusi (pasal 33 UUD 1945). Cara mengatur negara dengan asas dan spirit Islam yang memiliki ruh berjamaah (sosial) adalah yang paling tepat & cocok diterapkan di Indonesia. Bukan Sosialisme Ala Moskow, Sosialisme Ala Peking dll.

Islam yang melahirkan spirit dan jiwa Sosial (Jamaah) dengan nilai-nilai keindonesiaan merupakan gerakan keadilan Sosial yang prinsip prinsipnya bersumber pada Ideologi Negara Pancasila & UUD 1945. Konsepsi ini tidak melenyapkan Hak Pribadi Warga Negara sesuai dengan Ajaran Islam Hak Pribadi harus dilindungi & dipertahankan.

Sosialisme dalam bahasa Arabnya Isytirakiyah atau Musyarakah, merupakan cita cita luhur yaitu prinsip membagi rezeki secara Adil, mencegah keserakahan dan monopoli Sosialisme yang akan diterapkan disesuaikan dengan adat istiadat kebudayaan & keyakinan Agama. Sosialisme Ala Indonesia ini adalah Sosialisme yang dirumuskan berdasarkan kondisi yang terdapat di Indonesia baik agama mayoritas penduduknya, alamnya, adat istiadatnya, psikologi Keyakinan & Kepercayaan rakyat Indonesia dan ini dirumuskan berdasarkan Falsafah Pancasila.

Sosialisme Indonesia di rumuskan berdasarkan falsafah KeTuhanan yang lebih mengutamakan Dialog dan Perdamaian karena tidak mengenal paham Klassenkampt (Pertentangan Kelas). Sosialisme Indonesia menghormati adanya Hak Milik Pribadi (Al Milkiyatul Fardiyah) sebagai amanat Allah SWT.

Namun demikian Hak Milik Pribadi tersebut memiliki fungsi Sosial Sosialisme lahir dari Masyarakat Agraris bukan Sosialisme yang muncul dari puing puing Kapitalisme. Sosialisme model ini juga menentang Dictator Ploletariat namun tetap mendasarkan diri pada permusyawaratan dengan prinsip Sosial seperti itu diharapkan kesempatan kerja bagi setiap orang & mencapai tingkat hidup yang lebih tinggi serta mendapat pembagian kemakmuran secara merata yang dicapai dengan cara demokratis cita-cita tertinggi dari sosialisme Indonesia adalah tercapainya masyarakat yang adil & makmur dibawah RIDHO ILAHI.

Nb. Tulisan ini diadaptasi dan dikembangkan dari buku KH Abdul Wahab Chasbullah Hidup & Perjuangannya. Karangan Drs Choirul Anam.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *