Habiskan Dana Rp23 Trilun, Kecelakaan LRT Jabodebek Bikin Rugi Rp125 Miliar

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



 

Jakarta, Hajinews.id – Rangkaian kereta (trainset) LRT Jabodebek mengalami tabrakan di kawasan Cibubur, Jakarta Timur pada Senin (25/10).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Kecelakaan itu terjadi saat sedang uji coba di lintasan Stasiun Harjamukti-Stasiun Ciracas yang melibatkan trainset nomor 29 dan trainset nomor 20.

Terkait peristiwa itu, Direktur Utama INKA Budi Noviantoro menyampaikan permintaan maafnya kepada pada pihak yang terlibat dalam proyek pembangunan LRT Jabodebek.

Menurut Budi, ada indikasi kesalahan masinis dalam tragedi tersebut.

“Terindikasi ada human error. Masinis pada saat langsir kecepatannya melebihi (standar),” ujar Budi dilansir dari Tempo.co.

Kronologi Terjadinya Tabrakan LRT Jabodetabek

Berdasarkan data yang dihimpun dari Satuan Kerja LRT Jabodebek, sepur ringan itu memiliki kecepatan maksimal 90 kilometer per jam.

Sedangkan kecepatan rata-ratanya adalah 40 kilometer per jam.

Insiden tersebut berlangsung saat masinis dari INKA akan memindahkan trainset nomor 29 pada Senin siang.

Posisi trainset saat itu berada di tengah dan akan dipindah ke dekat Stasiun Harjamukti. Petugas uji coba kereta memindahan kereta karena trainset ini akan melalui pengujian dari tim Balai Pengujian Perkeretaapian.

“Maka trainset 29, yang posisi masih di tengah-tengah karena rangkaian ini kan tersebar, diambil satu pers satu. Pada saat trainset 29 mau bergabung ke arah Harjamukti, terjadi benturan,” ujar Budi.

Pada saat kecelakaan berlangsung, Budi mengklaim masinis didampingi tim ahli.

Kereta juga tidak mengangkut penumpang karena masih dalam tahap uji coba.

Akibat insiden itu, masinis mengalami mula-luka dan dilarikan ke rumah sakit. Dia memastikan masinis dalam kondisi sadar.

Investigasi Penyebab Kecelakaan LRT

Adapun Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akan melakukan investigasi untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan.

INKA masih menunggu hasil penelaahan dari KNKT sebelum menarik kembali rangkaian kereta untuk menjalani perawatan.

“Nanti setelah clear di KNKT, kalau (investigasi) sudah selesai kami bawa (kereta) ke sini, kami benerin lagi. Mungkin ada beberapa komponen kalau masih, kalau tidak ada kita beli lagi,” kata Budi.

Kerugian Diperkirakan Capai Rp125 Miliar

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Abra Talattov, mengatakan kerugian dari kecelakaan kereta layang ringan (LRT) Jabodebek murni menjadi tanggungan PT INKA (Persero).

Menurut Abra, kerugian ini sudah diperhitungkan oleh INKA dan masuk dalam komponen kalkulasi risiko uji coba.

Selain itu, produsen semestinya sudah menggaransi produk keretanya dengan asuransi.

Ia memperkirakan kerugian akibat kecelakaan saat uji coba tersebut bisa mencapai Rp 125 miliar.

Nilai itu dihitung dari harga satu rangkaian gerbong, namun masih melihat tingkat kerusakannya.

Progres Pembangunan LRT Jabodetabek

Proyek pembangunan light rail transit atau LRT Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi (Jabodebek) diketahui sudah dimulai sejak September 2015.

LRT masuk dalam salah satu Proyek Strategis Nasional dengan nilai investasi proyek sebesar Rp 23,3 triliun.

Saat ini, KAI bersama para pihak tengah mempersiapkan segala sesuatunya terkait pengoperasian LRT tersebut, baik sarana, prasarana, fasilitas pelayanan penumpang, maupun perizinan perizinan yang diperlukan.

Hingga bulan September lalu, progres LRT Jabodebek mencapai 94,36 persen dengan rincian sebagai berikut:

Lintas Pelayanan I Cawang- Harjamukti sebesar 98,98 persen

Lintas Pelayanan II Cawang – Dukuh Atas sebesar 90,7 persen

Lintas Pelayanan III Cawang – Jatimulya sebesar 91,8 persen

Akses stasiun sebesar 42,71 persen

Konstruksi depo sebesar 51,39 persen

Sarana sebesar 64,70 persen Integrasi sebesar 35,49 persen

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *