Hikmah Pagi : 5 Tanda Sholat Diterima Allah

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Sholat adalah salah satu bentuk ibadah umat muslim kepada Allah SWT dan merupakan rukun islam yang kedua.

Dalam artikel ini, Ustadz Adi Hidayat akan menjelaskan tanda-tanda sholat seseorang diterima oleh Allah SWT.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Dilansir dari kanal YouTube Audio Dakwah yang diunggah 9 April 2019, berikut adalah penjelasan Ustadz Adi Hidayat.

“Semua ibadah atau amalan memiliki tujuan dan makna, misalnya sholat. Sholat memiliki 5 tanda yang menunjukkan ibadahnya diterima. Jika kelimanya muncul, maka 100 persen sholat kita diterima oleh Allah SWT,” jelasnya.

Menurutnya, jika satu diantara lima tanda tersebut didapat itu sudah lumayan. “Yang bahaya itu kalau satupun dari lima tanda itu tidak dapat,” tegasnya.

Ciri amalan yang diterima oleh Allah adalah jika manfaatnya bisa nampak pada kehidupan.

Jika sholat memiliki 5 tanda atau manfaat, maka sholatnya diterima. Lain halnya jika sholat yang dikerjakan tidak menampakkan salah satu tanda, maka di dalam pengerjaannya ada yang tidak tepat.

Pertama QS 29 (Al Ankabut) ayat 45 yang artinya, “Sungguh sholat yang benar itu, jika ditunaikan akan mencegah pelakunya dari dua sumber keburukan, yaitu fahsya dan munkar.”

Salah satu tanda sholat itu diterima oleh Allah adalah sholat yang dikerjakan dapat mencegah dari fahsya dan munkar.

Fahsya merupakan keburukan yang datang melalui syahwat, misalnya pornografi dan kata-kata jorok.

“Jika anda sholat dan masih menikmati kata-kata yang kotor, gambar-gambar yang erotis itu namanya fahsyaa,” jelas Ustadz Adi Hidayat.

Jadi, jika kita sholat dan masih membayangkan atau memikirkan kata-kata yang kotor dan tontonan yang kurang layak, maka ada yang salah pada sholat kita.

Orang yang sholat akan menjauhkan diri dari perbuatan fahsya dan munkar. Munkar merupakan keburukan yang diingkari oleh hati, sumbernya adalah nafsu perut dan akal.

Nafsu perut itu bisa berupa materi, mencuri, korupsi, kolusi, menipu, dan lain sebagainya.

“Orang sholat itu sesudah sholat ingat Allah. Jadi, selesai sholat mustahil ia melakukan perbuatan maksiat (QS 4:103),” tegas Ustadz Adi Hidayat.***

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *