Ustadz Abdul Somad: Allah Haramkan Api Neraka Menyentuh Hamba-Nya yang Senantiasa Melakukan Ini

Ustadz Abdul Somad: Allah Haramkan Api Neraka Menyentuh Hamba-Nya
Ustadz Abdul Somad: Allah Haramkan Api Neraka Menyentuh Hamba-Nya
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Semua hamba Allah tentu mengharapkan dirinya masuk ke surga yang begitu Indah.

Bukan malah masuk ke dalam api neraka yang sangat mengerikan dan tidak seorangpun yang mengetahui dirinya akan ke surga atau neraka.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Namun dengan amalan ini Allah mengharamkan api neraka menyentuhnya, sebagaimana dikutip dari video pengunggah pada 31 Oktober 2021.

Berikut ini Ustadz Abdul Somad menjelaskan Allah haramkan api neraka menyentuhnya hamba-Nya yang senantiasa melakukan amalan ini.

Hamba yang selalu bersyukur kepada Allah merupakan amalan yang dapat menghindari panasnya api neraka.

“Lalu kamu bersyukur maka akan Ku tambahkan nikmat itu, tapi kalau Kamu tidak bersyukur ingatlah azab-Ku sangat pedih.”

Terdapat kisah nyata tentang rasa bersyukur kepada Allah.

“Terdapat seorang hamba yang berlari dari bukit Shafa ke Marwah demi mencari setetes air kala itu,” ujar Ustadz Abdul Somad.

Namun selama hidupnya hamba tersebut tidak pernah kufur akan nikmat, sumpah serapah, tidak caci maki dan kesombongan yang keluar dari lidahnya.

Padahal hamba tersebut adalah istri dari Nabi Ibrahim AS, bahkan anaknya juga merupakan Nabi yaitu Ismail AS.

Hamba tersebut merupakan seorang perempuan bernama Siti Hajar.

Beliau melangkah dari bukit Shafa ke Marwah tertatih-tatih dan lemah, namun hatinya tetap kuat dan kokoh selalu bersyukur kepada Allah.

Lalu kemudian Allah SWT membalasnya dengan anaknya Nabi Ismail AS yang kala itu masih bayi.

Ketika menghentakkan kakinya maka keluarlah pancaran mata air.

Yang disebut sebagai air zam-zam sehingga air ini merupakan buah dari hasil rasa bersyukur seorang hamba kepada Allah.

Hingga kini air zam-zam tidak pernah surut sampai hari ini, padahal sudah berusia kurang lebih 3816 tahun yang lalu.

“Penggerak manusia melakukan kebaikan dan rasa syukur adalah hati manusia itu sendiri,” jelas Ustadz Abdul Somad.

Jadi ketika hati sudah baik maka jasad manusia tersebut ketika masih hidup kemudian meninggal dalam keadaan baik.

Begitu juga sebaliknya ketika hati selalu menggerakkan perilaku manusia menuju keburukan maka Jasad tersebut selama hidupnya dan ketika meninggal dalam keadaan buruk pula.

Tanpa nikmat Allah tidak mungkin seorang hamba dapat hidup, bernafas dan sehat, selama di dunia.

“Ketika seorang hamba ingin berikan kepada Allah, maka haruslah terbang menggunakan dua sayap,” kata Ustadz Abdul Somad.

Yaitu sayap rasa bersyukur dan bersabar.

Hamba yang selalu bersyukur atas segala nikmat menjadi kunci selamat dari api neraka.

Karena dengan rasa syukur tersebut hamba-hamba Allah akan selalu menjalani apa yang diperintahkan dan menjauhi segala larangan dari Allah SWT. [jmbr]

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *