Gus Baha: Walau Rajin Ibadah Seumur Hidup jika Nekat Melakukan Hal Sepele Ini Allah Akan Murka

Rajin Ibadah Seumur Hidup Melakukan Sepele Ini Allah Murka
Gus Baha
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id Sebagai seorang muslim sudah sepatutnya menunaikan kewajiban beribadah semasa hidupnya.

Disamping bentuk ketaatan hamba terhadap tuhannya, ibadah juga menjadi bekal kehidupan kedua di akhirat.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Beribadah tak melulu berupa sholat, dan membaca Al Quran. Banyak hal kecil dalam kehidupan yang jika diniatkan karena Allah bisa disebut ibadah.

Namun, apa jadinya? Ketika seluruh amal ibadah yang kita lakukan hanya mengundang kemurkaan Allah SWT. Tentu hal tersebut menjadi mimpi buruk tiap muslim.

Kasus tersebut besar kemungkinan terjadi, mengingat manusia tempatnya lalai dan lupa. Jangan sampai karena hal sepele amal ibadah di dunia menjadi tidak berarti.

Dilansir dari kajian Gus Baha yang diunggah YouTube Kajian Cerdas Official pada 26 Juli 2020. Ia mengatakan, polemik diatas nyata adanya di zaman nabi.

Awalnya, Gus Baha menceritakan salah satu hadits yang berisi tentang percakapan Rasulullah SAW bersama seseorang yang sholatnya sangat khusyuk dan seumur hidupnya membaca Al Quran.

Orang tersebut mempertanyakan keadilan Nabi Muhammad SAW. Ia mengartikan sifat adil adalah sama rata.

“Wahai Nabi Muhammad, bersikaplah adil!”

Rasulullah menjawab:

“Kalau aku tidak adil, lalu siapa yang adil. Langit saja percaya denganku, masa kamu makhluk bumi tidak mempercayaiku?”

Mendengar pertanyaan orang tersebut, sahabat Umar bin Khattab yang kala itu ada disamping nabi, sontak memohon izin untuk membunuhnya.

“Ya Rasulullah, saya bunuh saja orang ini. Berani-beraninya dia berbicara bahwa engkau tidak adil,” kata Umar bin Khattab.

Nabi Muhammad sebagai manusia pilihan Allah, tentu tak serta merta mengizinkan permintaan sahabat Umar.

Bahkan, Rasulullah mengatakan, amalan ibadah orang tersebut lebih baik dan khusyuk dibanding caranya Umar bin Khattab menyembah Allah.

“Dia adalah kaum yang sholatnya lebih khusyuk dari kamu, semua ibadahmu juga kalah, makanya tidak usah dibunuh.”

Kemudian, Gus Baha menjelaskan, sayangnya, amalan ibadah orang yang diketahui dari kaum Khawarij itu menjadi sia-sia akibat sering menuntut agama.

Maksud dari menuntut agama ini, menurut Gus Baha, kebanyakan protes dan mudah menjustifikasi orang lain.

Ulama bernama lengkap K.H. Ahmad Bahauddin itu, lalu mencontohkan hal-hal kecil yang bisa dikategorikan ‘menuntut agama’

“Ada anak-anak kecil ramai di masjid kok dibiarkan saja.”

Kalimat tersebut, kata Gus Baha, sudah termasuk menuntut agama. Pasalnya, pernyataan seperti itu membayangkan bahwa dunia ini selalu ideal.

“Secara tauhid yang membuat anak kecil bercanda itu Allah atau Iblis? Allah kan,” tegas Gus Baha.

Gus Baha dengan gamblang menyatakan, sikap menuntut agama sama dengan kaum Khawarij, kebenaran yang dia terima digunakan untuk mengadili orang lain.

Di akhir ceramahnya, Gus Baha menyarankan untuk beribadah sewajarnya saja dan tidak terlalu khusyuk, jika niat dalam hati belum selaras dengan perilaku.

“Kesalahan yang membuatmu tawadhu (rendah hati) lebih baik daripada kebenaran yang membuatmu bangga dan sombong,” pungkas Gus Baha. [jmbr]

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *