Mabok Moderasi

Mabok Moderasi
Mabok Moderasi
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh : Ahmad Sastra

Hajinews.id – Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan- ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahayaNya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai. Dialah yang telah mengutus RasulNya (dengan membawa) petunjuk (Al-Quran) dan agama yang benar untuk dimenangkanNya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrikin tidak menyukai (QS At Taubah : 32-33).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Ayat di atas menandaskan kepada umat Islam agar selalu waspada akan tipu daya orang-orang kafir yang selalu ingin mengganggu Islam dan umat Islam. Mereka tak akan pernah ridho atas agama Islam, hingga umat Islam mengikuti arus mereka, baik pikiran, ideologi hingga agama.  Dengan berbagai bahasa yang seolah indah, mereka terus melancarkan proxy war, tujuan mereka tak ada lain kecuali ingin menjerumuskan umat Islam dalam kesesatan pikiran mereka.

Dalam Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir, karya Muhammad Nasib Ar Rifa’i jilid 2 halaman 594 dan 595 menjelaskan dua ayat diatas dengan menuliskan bahwa orang kafir dari golongan musyrik hendak memadamkan cahaya Allah dengan kebohongannya. Maka perumpamaan mereka adalah seperti orang yang hendak memadamkan cahaya matahari dan bulan dengan tiupan mulutnya. Tidak ada cara untuk memadamkan cahaya matahari dan bulan.

Islam sebagai agama tauhid yang memiliki misi utama mentauhidkan masyarakat tidak pernah berubah sedikitpun meski dibawa oleh Nabi yang berbeda-beda, sejak Nabi Adam as. hingga Rasulullah SAW. Dengan demikian, tauhid adalah inti dakwah para Nabi utusan Allah. Ajaran tauhid inilah yang akan melahirkan keimanan yang murni dan ketaqwaan yang kaffah.

Dan Kami tidak mengutus seorang Rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: “Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku” (QS Al Anbiyaa : 25).

Allah menegaskan bahwa misi tauhid yang dibawa oleh Nabi Nuh termaktub dalam QS. Al A’raf : 59). Sementara misi tauhid yang dibawa oleh Nabi Hud terdapat pada QS. Al A’raf : 65). Begitupun Nabi Shalih menyerukan tauhid tertulis dalam QS.Al A’raf : 73. Sementara misi tauhid yang diajarkan Nabi Syu’aib ditegaskan dalam QS. Al A’raf : 85. Sedangkan misi tauhid yang dibawa Nabi Musa tertera dalam QS. Al A’raf : 127. Seruan tauhid Nabi Isa termaktub di QS. Al Maidah : 177, seruan tauhid Nabi Ibrahim di QS. Al Ankabut : 16 dan seruan tauhid Rasulullah Muhammad SAW tertulis di QS Az Zumar : 11).

Misi tauhid sejalan dengan tujuan Allah menciptakan manusia, yakni agar menjadi hamba-hamba Allah yang hanya menyembah Allah (QS Adz Dzariyat : 56), dimana keseluruhan aktivitas hidup hingga kematian tiba semata lillah karena Allah SWT (QS. Al An’am : 162). Penyimpangan utama ajaran tauhid adalah berbagai bentuk kemusyrikan dari zaman ke zaman. Karenanya, Allah sangat mengharamkan kemusyrikan dan tak akan mengampuni dosanya (QS An Nisa’ : 48) dan di akhirat tak akan bisa masuk surga (QS Al Kahfi : 110).

Seruan dakwah tauhid yang dilakukan pada Nabi dalam sejarahnya tetap menyisakan kaum yang menyimpang karena tidak mendapatkan petunjuk dari Allah. Hal ini ditegaskan Allah dalam QS An Nahl : 36 : Dan sungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): “Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu”, maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul).

Kemusyrikan modern yang kini tengah menyerang tauhid umat Islam, sebagaimana terjadi sejak dulu hanyalah sebuah kelanjutan masa lalu. Semisal paham pluralisme hanyalah sebuah transformasi bahasa, sementara secara substansial adalah kemusyrikan. Paham pluralisme sebagaimana telah dinyatakan haram oleh fatwa MUI 2005 adalah paham yang mencampur aduk haq dan batil dengan menyatakan bahwa semua agama sama yang membawa kebenaran dan kebaikan. Secara genealogis, paham pluralisme ini berasal dari luar ajaran Islam. Paham pluralisme teologis yang diserukan kaum kafir Quraisy dengan tegas dibantah oleh Rasulullah melalui firman Allah QS Al Kafirun : 1 -6.

Paham lain yang kini sedang dipropagandakan adalah paham moderasi yang bertujuan agar umat Islam memiliki pemikiran moderat. Pemikiran moderat yang diinginkan oleh barat adalah muslim yang menerima nilai-nilai demokrasi, hak asasi manusia, sekulerisme, kesetaraan gender dan seabrek paham sesat barat. Bagi muslim yang tidka mau menerima paham moderasi, maka akan dituduh sebagai kaum radikal dan karenanya layak dimusuhi oleh barat. Ironisnya paham moderasi ini kini justru banyak dipropagandakan oleh kalangan muslim liberal dan yang belum paham hakikat Islam.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *