“Keluarga saya NU (Nahdlatul Ulama), keluarga istri MD (Muhammadiyah). Kalo ngumpul, kami ga bicara sebagai NU atau MD, tapi sebagai ummat Islam Indonesia yang cinta kedamaian, menghormati perbedaan namun kokoh dalam persatuan,” cuitnya lewat akun Twitter @hilmi28, Senin (8/11).
Ustadz Hilmi menyoroti ketegangan yang tengah timbul di antara pengikut NU dan Muhammadiyah. Dia mengharapkan keduanya bisa menjaga kerukunan meski kerap berbeda pandangan.
“Kenapa sekarang ada oknum-oknum yang suka merasa paling benar sih? Mbah Hasyim & Kyai Dahlan nangis ngelihatnya,” ujar dia.
Baru-baru ini, publik dihebohkan dengan potongan video yang menampilkan cendekiawan NU, Zuhairi Misrawi. Dalam sebuah seminar, dia menyebut Muhammadiyah sebagai ormas Islam yang tidak benar.
Namun, Zuhairi menilai pernyataan itu telah dipelintir pihak yang tidak bertanggung jawab. Dia menegaskan tidak bermaksud merendahkan kelompok Islam mana pun.
“Guyonan saya dalam sebuah seminar bersama kader Muhammadiyah digoreng lagi. Saya saat itu sebagai cendekiawan NU. Dalam sebuah seminar, kami biasa saling lempar guyonan. Oh democrazy ala buzzer,” cuitnya di akun Twitter @zuhairimisrawi, dikutip Senin (8/11). [jtu]