Berita Penting Dan Berita Gembira

Berita Penting Dan Berita Gembira
Hasanuddin (Ketua Umum PBHMI 2003-2005), Redaktur Pelaksana Hajinews.id
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh Hasanuddin (Ketua Umum PBHMI 2003-2005), Redaktur Pelaksana Hajinews.id

Hajinews.id – Sebuah berita memiliki nilai, jika berita itu dipandang akan memberi pengaruh yang signifikan terhadap kemanusiaan, bisa mengubah keadaan semesta dan seluruh isinya. Sementara itu berita gembira berisi informasi yang membuat penerima informasi merasa nyaman, tenang, damai, bersemangat, penuh harapan menyambut akan datangnya apa yang termuat di dalam informasi tersebut.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Tentu dari kedua pengertian diatas, sama sekali tidak termasuk berita penting apalagi berita gembira, informasi tentang semakin bertambahnya utang pemerintah, meningkatnya angka kemiskinan, pengangguran, matinya rasa keadilan sosial, rusaknya moral aparat penegak hukum, bertambah banyaknya pelacuran politik kekuasaan, tersesatnya para penyembah berhala materialisme. Tidak penting sama sekali, dan sama sekali tidak menggembirakan, bagi orang yang berakal.

Lalu, mana itu berita penting dan menggembirakan?

Allah SWT berfirman:

“Katakanlah (Muhammad) Ia (Al-quran) itu berita penting, yang (kebanyakan) dari kamu berpaling darinya” (QS. Sad 67-68)

Mengapa Al-Qur’an itu dikatakan naba atau “berita besar”, ‘berita penting“. Karena Al-Qur’an diturunkan membawa informasi yang akan mengubah sistem sosial, mengubah kehidupan masyarakat baik yang mempercayai Al-Qur’an itu maupun yang mengingkarinya. Tidak perduli apa agama dan kepercayaan yang dianutnya, apa suku bangsanya, apa negara dan etnisitas-nya, turunan bangsawan atau dari kalangan rakyat jelata. Mempengaruhi status Jin dan Iblis, juga para malaikat. Mempengaruhi pergerakan musim, cuaca dan berbagai aspek yang meliputi hukum-hukum alam, semuanya akan dipengaruhi oleh “turunnya Al-Qur’an”.

Meskipun demikian besar dan penting, berita yang disampaikan oleh Al-Qur’an itu, namun kebanyakan kamu berpaling darinya. Demikian besar dan penting pengaruh Al-quran itu, sehingga orang-orang yang tidak berpengetahuan, berpaling darinya, karena ketidakmampuan mereka menangkap makna kandungan dari informasi yang disampaikan oleh Al-Qur’an.

Al-Qur’an, sebab itu hanya hadir sebagai “berita gembira“, bagi orang-orang beriman, dan memiliki pengetahuan luas dan mendalam saja. Sebaliknya bagi mereka yang ingkar kepada Al-Qur’an, akan menyesali pengingkaran mereka setelah bermukim di dalam neraka, karena mereka lebih percaya kepada kebatilan, daripada mempercayai kebenaran.

Di tengah mayoritas manusia yang mengingkari ayat-ayat Allah, yang berkukuh menolak kebenaran firman-Nya, yang tersesat oleh berita-berita tidak penting, orang-orang yang beriman makin bertambah keimanannya kepada Al-Qur’an, karena semakin banyak kebenaran dari informasi yang disampaikan oleh Al-Qur’an itu yang mereka saksikan.

Potret kehidupan manusia pada umumnya, keadaan suatu masyarakat dan khususnya keadaan Bangsa Indonesia dewasa ini makin meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT bagi mereka yang beriman dan memiliki pengetahuan.

Perubahan-perubahan situasi yang nampak terjadi, dan menjadi bahan perbincangan setiap saat, sama sekali tidak memiliki pengaruh bagi mereka yang beriman dan bertakwa kepada Allah, karena segalanya telah mereka ketahui melalui Al-Qur’an, bahwa pasti situasi pada suatu masyarakat akan memburuk jika mereka berpaling dari Al-Quran, dan pasti membaik jika mereka berpegang teguh kepada Al-Qur’an.

Tentu saja, Al-Qur’an juga memberi informasi bagaimana mesti bersikap terhadap para pengingkar-pengingkar Al-Qur’an, bahwa tugas dan kewajiban mereka hanya sebatas mengingatkan, memberi peringatan kepada pihak-pihak yang berkompeten mengatasi persoalan kebangsaan, dan Allah tidak memberi mandat kepada mereka untuk memaksa agar ajaran Al-Qur’an dilaksanakan.

la ikraha fi din, sebuah isyarat bagi orang yang beriman, untuk menaati Allah dan Rasul-Nya, dengen mengedepankan prinsip-prinsip kesukarelaan, mengharapkan ridha Allah semata, serta menjauhi segala bentuk pemaksaan kehendak, baik bagi dirinya, maupun bagi orang lain.

Dengan keimanan kepada kebenaran informasi Al-quran, sambutlah dua kegembiraan; kegembiraan saat bertemu Allah, dan kegembiraan saat menyaksikan para penghuni neraka merasakan akibat keingkaran mereka kepada Allah dan Rasul-Nya, dan apa yang telah diturunkannya sebagai pedoman kehidupan, Al-Qur’an.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan bimbingan-Nya kepada kita semua.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *