Cuitan Emil Salim: Janganlah Anda Berlindung di Belakang Presiden

Janganlah Anda Berlindung di Belakang Presiden
Guru Besar Emeritus Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (UI), Emil Salim
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id Guru Besar Emeritus Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (UI), Emil Salim membuat cuitan monarki.

Melalui Twitternya, Emil Salim mengungkit kisah masa lalunya.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Emil Salim mengenang masa-masa ketika ditunjuk menjadi Menteri.

Sebagai informasi, Emil Salim sempat menjadi Menteri di era Presiden Soeharto.

Setidaknya Emil Salim empat kali menempati posisi Menteri era Presiden Soeharto.

Pertama menjadi Menteri Negara Penyempurnaan dan Pembersihan Aparatur Negara merangkap Wakil Kepala Bappenas pada tahun 1971 sampai dengan 1973.

Lalu menjadi Menteri Perhubungan di era Kabinet Pembangunan II pada tahun 1973 hingga 1978.

Setelah itu, Emil Salim didaulat menjadi Menteri Negara Urusan Kependudukan dan Lingkungan Hidup di era Kabinet Pembangunan III pada tahun 1978 sampai dengan 1983.

Terakhir Emil Salim mnnjabat sebagai Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup di Kabinet Pembangunan IV-V pada tahun 1983 hingga 1993.

Total 22 tahun Emil Salim mengabdikan diri sebagai menteri di era Presiden Soeharto.

Emil Salim pun menjadi sosok putra bangsa yang merupakan menteri terlama.

Emil Salim mengungkit kembali nasehat orang tua kepada dirinya ketika diangkat menjadi menteri.

“Ketika diangkat jadi Menteri, nasehat orang-tua: jalankan tugas selaku Pembantu Presiden dengan sikap selalu melindungi beliau melaksanakan tugas bagi kepentingan bangsa dan negara,” ucap Emil Salim sebagaimana dikutip dari Twitter @emilsalim2010 pada Sabtu, 13 November 2021.

Emil Salim pun dilarang berlindung di belakang Presiden untuk kepentingan diri sendiri dan kelompoknya.

“Jangan sekali-kali kau berlindung di belakang Presiden untuk kepentingan diri pribadi dan konco-koncomu!” kata Emil Salim melanjutkan.

Cuitan ini pun mendapatkan beragam reaksi dari warganet di Twitter.

Ada yang setuju dengan apa yang disampaikan Emil Salim.

Ada juga yang membandingkan nasehat itu dengan kondisi sekarang.

“Era sekarang sangat beda dalam pemilihan menteri (pembantu) hanya berdasar kontribusi yang diberikan terhadap pemenangan pemilu “presiden”, bukan berdasar profesionalisme yang pastinya akan menjalar ke jajaran dibawahnya.Ini yang menjadi salah satu faktor kerusakan bangsa dn negara saat ini,” tulis akun bernama @CaesarDcandra.

“Benar Prof. Sepertinya pejabat sudah kehilangan etika karena pemimpinnya mencla mencle, mungkin saja tahu tapi diam saja demi dia tetap aman dan nyaman dibalik jenderal jenderal yang memperkaya diri,” tulis akun bernama @adisinagad81.

“Betul, ternyata jargon w cilik yang bermasalah,” tulis akun bernama @pitjedwijana. [bks]

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *