Hajinews.id – Memutuskan untuk menjadi seorang mualaf bagi sebagian orang tidaklah semulus yang dibayangkan. Tidak sedikit dari keluarga yang menentang ketika seseorang memutuskan untuk menjadi mualaf. Hal ini juga dirasakan oleh James, pria blasteran Palestina dan Inggris.
James menjelaskan saat memeluk agama Islam kala usianya 20 tahun. Sebelum memutuskan menjadi seorang muslim, James merupakan seorang penganut agama Kristen.
“Saya seorang Kristen tapi tidak seperti orang pada umumnya saya tidak taat, hanya pergi ke Gereja ketika ada acara pemakaman atau pernikahan atau semacamnya. Saya pergi ke sekolah bibel saat saya masih kecil, tapi saya hanya ikut-ikutan saja, saya bukan keluarga yang religius,” kata James dalam tayangan YouTube Ayatuna Ambassador.
James mulai dekat dengan Islam pertama kali ketika melihat temannya yang menjalankan agama Islam. James melihat ada perubahan yang terjadi pada temannya yang lebih memilih sholat dibandingkan berkumpul bersama. James kemudian bertanya kepada temannya itu alasan dia tidak lagi berkumpul lagi.
“Saya bahkan bertanya ‘apa yang kamu lakukan? kamu kenapa?’ Dia bilang ‘tidak ada inilah ajaran Islam’ dan dia memberitau saya sedikit tentang Islam saya bilang ‘oke saya mau tau’,” kata James.