Ustadz Adi Hidayat: Jangan Kerjakan Tahajud dengan Jumlah Rakaat seperti Ini, Percuma dan Sia-sia

Jangan Kerjakan Tahajud dengan Jumlah Rakaat seperti Ini
Ustadz Adi Hidayat
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Berikut ini penjelasan Ustadz Adi Hidayat tentang jumlah rakaat salat tahajud.

Bagi sebagian orang tentu ingin melaksanakan tahajud sesuai dengan sunnah rasul, sehingga diusahakan maksimal.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Namun, ada juga golongan yang sebaiknya tidak melakukan sunnah seperti jumlah rakaat saat tahajud karena akan sia-sia.

Dilansir dari video yang diunggah kanal YouTube SunnahVidgram pada Senin, 1 November 2021 mengungkap jumlah rakaat yang mesti dihindari itu.

Sebagai umat Islam tentu menginginkan pahala yang berlimpah untuk dikumpulkan sebagai bekal di akhirat kelak.

Bagi orang yang sudah terbiasa menyempurnakan amalannya, tentu sudah rutin mengerjakan sunnah yang ada.

Salah satu sunnah yang biasa dilakukan ialah tahajud atau salat malam yang dikerjakan di sepertiga akhir malam.

Di dalam salat tahajud, ada satu sunnah mengenai jumlah rakaatnya yaitu sebelas rakaat.

Menurut Ustadz Adi Hidayat, bagi orang yang sudah terbiasa melakukannya akan mudah untuk melaksanakan sebelas rakaat dengan witir.

Akan tetapi, bagi orang yang baru mengerjakan tahajud atau pemula akan sangat kesulitan untuk melakukannya.

Apalagi biasanya orang yang baru mengerjakannya itu bangunnya telat, sehingga mendekati waktu subuh.

Apabila dia memaksakan diri untuk mengambil sunnah sebelas rakaat, otomatis waktunya akan segera habis sehingga salatnya tergesa-gesa.

Tentu salat yang tergesa-gesa atau tidak tuma’ninah tak mungkin diterima Allah SWT sehingga sia-sia.

“Mungkin anda belum pernah tahajud bangunnya menjelang fajar, subuh pukul 04.20 bangunnya jam empat, persiapan di kamar mandi sepuluh menit, tinggal sepuluh menit lagi jangan paksakan sunnah Nabi sebelas rakaat sebelas rakaat sepuluh menit,” katanya.

Hal yang paling dianjurkan bagi pemula ialah mengambil dua rakaat terlebih dahulu agar bisa tuma’ninah.

“Tidak, ambil tahapan ini tahajud dua rakaat dulu mungkin bangun terlambat tutup witir satu rakaat,” tegasnya.

Maka dari itu, jangan memaksakan diri langsung mengambil semua sunnah menurut Ustadz Adi Hidayat, sesuaikan dengan kemampuan dulu. [jembr]

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *