Jendela Negara, Mahfud di Hadapan Anies: Jika Ingin Tahu Indonesia, Lihatlah Jakarta

Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan Jakarta adalah cerminan Indonesia. Jika Jakarta baik, maka Indonesia akan dipandang baik. Begitu juga sebaliknya. Foto: CNN Indonesia/Andry Novelino
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id — Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyampaikan terima kasih kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang telah mencanangkan Jakarta sebagai kota bebas pungli.

Mahfud mengatakan, Jakarta adalah cerminan Indonesia. Jika Jakarta baik, maka Indonesia akan dipandang baik. Begitu juga sebaliknya.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Jakarta itu adalah jendela negara, siapa yang ingin tahu Indonesia lihatlah Jakarta. Jakarta bagus, Indonesia kesannya bagus. Jakarta jelek, kesan tentang Indonesia akan jelek. Oleh sebab itu, ini bagian yang kita lakukan bersama gubernur,” kata Mahfud usai pencanangan dan penandatanganan komitmen Jakarta Kota Bebas dari Pungli Tahun 2021, di Balai Kota Jakarta, dilansir CNNaindonesia, Selasa (16/11).

Pada kesempatan yang sama, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan pencanangan itu merupakan komitmen pihaknya untuk memastikan 6 wilayah administrasi di Jakarta bebas dari pungli.

“Wilayah provinsi terdiri dari lima kota administrasi dan satu kabupaten administrasi komitmen untuk menjadikan wilayah bebas korupsi atau bebas pungli,” kata Anies.

Anies menjelaskan ada tiga faktor yang bisa menyebabkan terjadinya pungli, yakni kebutuhan, penyalahgunaan sistem dan keserakahan.

Ia mengatakan pada faktor kebutuhan, seluruh jajaran di DKI Jakarta telah diberikan tunjangan yang mencukupi untuk hidup layak di Jakarta. Sehingga secara alasan, faktor kebutuhan tidak bisa dijadikan alasan untuk pungli.

Kedua, pada sistem. Ia menyebut, saat ini di Jakarta hampir semua telah dilakukan digitalisasi atas seluruh proses perizinan, dan pelayanan hampir semua dilakukan secara digital. Pihaknya, kata dia, juga memiliki JAKI (Aplikasi Jakarta Kini).

“Terakhir, keserakahan ini tidak ada obatnya. Itu bisa dihentikan dengan rasa takut, Insya Allah akan memberikan efek jera. Jadi, kita berharap bahwa tiga faktor di mana terjadi pungutan-pungutan liar mudah-mudahan bisa kita kendalikan,” katanya.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *