Al-Azis, Al-Jabbar, Al-Mutakabbir

Al-Azis Al-Jabbar Al-Mutakabbir
Al-Azis Al-Jabbar Al-Mutakabbir
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Hasanuddin (Ketua Umum PBHMI 2003-2005), Redaktur Pelaksana Hajinews.id

Hajinews.id – Pembahasan tentang nama-nama terbaik (al-asma al-husnah), pada kesempatan ini, mengambil tiga nama sifat dari Allah swt, sebagaimana judul diatas.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Kami mulai dengan nama sifat al-Aziz. Jika kata al-Aziz diartikan menguasai, maka ia seperti sifat al-qahhar. Buah dari mengetahui sifat ini adalah rasa takut. Jjka kata ini dimaknai menolak ketidakadilan maka jangan berakhlak dengan sifat ini kecuali jika muncul ketidakadilan, seperti ketidakadilan orang kafir dan orang fajir. Jika kata itu dimaknai yang mengungguli wujud semisalnya maka Dia menegasikan tandingan-Nya jangan berakhlak dengan sifat ini kecuali dengan tauhid, taat dan makrifat sesuai kemampuan sehubungan dengan anak-anak zaman (orang baik yang berpengaruh pada masanya). Demikian penjelasan Syeikh Izzudin bin Abdussalam, dalam kitab Syajaratul Maarif.

Kata menguasai oleh para pendiri Bangsa kita digunakan dalam merumuskan pasal 33 UUD 1945, dalam hal penguasaan bumi, air dan tanah. Sudah barang tentu dimaksudkan agar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara tidak terjadi pemanfaatan potensi sumber daya ekonomi yang tidak berkeadilan. Negara dalam konteks ini ditempatkan lebih tinggi daripada individu, mengungguli pihak-pihak swasta nasional maupun perusahaan multinasional dalam pemanfaatan sumber daya alam, agar dalam terjadi distribusi yang berkeadilan dalam pembangunan ekonomi. Penolakan terhadap praktek penguasaan sumber daya alam oleh swasta, karena itu bertentangan dengan hakikat makna kata ini, dalam frase “negara menguasai” yang digunakan UUD 1945.

Sifat berikutnya adalah “al-Jabbar“. Jika kata “al-Jabbar” diambil dari akar kata yang bermakna aku membetulkan tulang dan kekurangan ketika aku memperbaiki keduanya maka buah mengetahui sifat ini adalah aku mengharapkan pemulihan dan perbaikan dari-Nya. Berakhlak dengan sifat ini adalah kau memperlakukan hamba-hamba Allah dengan sebaik-baiknya, semampu-mampunya dan seluas-luasnya. Jila kata al-Jabbar dimaknai yang mengatasi maka ia seperti sifat al-Aliy dan buah mengetahui sifat ini sama dengan buah mengetahui semua sifat yang lain. Jika kata itu dimaknai yang memaksa maka seperti sifat al-qahhar.

Sifat ini amat penting untuk menjadi akhlak seorang pemimpin, seperti Raja atau Presiden maupun setiap diri yang memikul amanah kepemimpinan. Semoga para pemimpin memperhatikan sifat al-Jabbar ini.

Al-Mutakabbir, jika diartikan Dia takabur dari segala kekurangan dan cacat maka artinya sama dengan al-Quddus. Maka hendaknya engkau takabur dari segala prilaku yang hina. Jika kau menjadikan sifat ini meliputi semua sifat yang lain, maka buah mengetahui sifat tersebut adalah mengagungkan Allah dan mahabbah dalam segala ahwal yang muncul dari semua sifat.

Semoga dengan telah membaca Al-Azis, Al-Jabbar, Al-Mutakabbir nama sifat Allah diatas, kita diberikan taufiq, hidayah dan inayah oleh Allah swt dalam meneladaninya dalam kehidupan sehari-hari.
Semoga shalawat dan taslim senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.

Allah swt berfirman;

لَقَدْ جَاۤءَكُمْ رَسُوْلٌ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ عَزِيْزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيْصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِيْنَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ

laqad jā’akum rasūlum min anfusikum ‘azīzun ‘alaihi mā ‘anittum ḥarīṣun ‘alaikum bil-mu’minīna ra’ūfur raḥīm

Sungguh, telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, (dia) sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, penyantun dan penyayang terhadap orang-orang yang beriman.

Q.S At-Taubah [9] : 128

Shadaqallahu al-adziim, wal hamdulillahi Rabbil Alaamiin.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *