Heboh Desakan Bubarkan MUI, Ali Syarief Heran Wapres Ma’ruf Amin Tak Marah

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Jakarta, Hajinews.id – Usai ditangkapnya seorang pengurus pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI) terkait keterlibatan kasus terorisme, banyak pihak yang meminta MUI dibubarkan.

Pendiri Cross Culture Institute, Ali Syarief, mempertanyakan sikap diam Wakil Presiden Ma’ruf Amin yang pernah menjabat pucuk pimpinan di MUI.
Sebelum menjadi Wakil Presiden, Ma’ruf Amin menjabat sebagai Dewan Pertimbangan MUI bahkan sempat menjadi Ketua Umum MUI periode 2015-2020.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Meski sempat menduduki jabatan mentereng di organisasi yang membesarkan namanya, namun kapasitas Ma’ruf Amin dipertanyakan oleh Ali Syarief.
Di tengah heboh desakan agar MUI dibubarkan, Ali Syarief mengatakan, seharusnya Ma’ruf Amin marah dan mengejar pihak yang ingin membubarkan MUI.

“Sebagai Wapres @Kiyai_MarufAmin anda harus diam, sepanjang Presiden masih bekerja,” kata Ali Syarief dikutip hajinews dari cuitan akun Twitter @alisyarief pada Rabu, 17 November 2021.

“Tetapi dalam kapasitas sbg Pribadi, apalagi sebagai mantan Ketua MUI (yg mengangkat anda jadi seperti saat ini), harus marah dan mengejar yg ingin membubarkan organisasi yg membesarkanmu,” sambungnya.

Netizen pun tak ketinggalan ikut bersuara di kolom komentar Ali Syarief.
Salah seorang netizen mengungkapkan kekesalannya karena Ma’ruf Amin selalu diam di tengah persoalan-persoalan negara yang begitu banyak.

“Ahhh sudahlah percuma juga mnt beliau bicara wong semenjak jadi wapres beliau udah jadi patung istana diem seribu bahasa,” tulis @Novifauzan2.

“Ternyata kenikmatan jabatan dan kekuasaan itu demikian luar biasa, sehingga bisa merubah akal sehat dan kecintaan terhadap agamanya,” tulis @hrizal_shmm62.

Netizen yang lain mencoba mamahami Wapres Ma’ruf Amin yang kesulitan berada di Istana dan mendoakannya agar bisa kembali membela umat Islam.

“Jangan dibully, beliau sudah jungkir balik dari istana, kita doakan saja masih ada GHIRAH ke-Islaman dalam dada beliau untuk melawan kebathilan, sebelum berpisahnya ruh dari raga,” tulis @miyoels.

Sebagai informasi, ditangkapnya seorang pengurus Komisi Fatwa MUI yakni Ahmad Zain An-Najah pada Selasa, 16 November 2021 membuat MUI dicap sebagai sarang radikalisme.

Ahmad Zain An-Najah ditangkap bersamaan dengan Ketua Umum Partai Dakwah Rakyat Indonesia (PDRI) Ustadz Farid Ahmad Okbah, dan anggota pengawas Perisai Nusantara Esa Ustadz Anung Al Hamat, di tempat yang berbeda.

Saat ini, MUI telah menonaktifkan Ahmad Zain An-Najah sampai ada kejelasan berupa keputusan yang berkekuatan hukum tetap.

MUI pun dengan jelas mengatakan, dugaan keterlibatan Ahmad Zain An-Najah dalam kasus terorisme adalah urusan pribadinya dan tidak ada sangkut pautnya dengan lembaga MUI.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *