Daftar Donatur Palestina
Jakarta, Hajinews.id – Kemenag menegaskan bahwa tidak ada pembatakan keberangkatan Umrah dan jemaah kloter pertama diupayakan untuk bisa terbang pada bulan Desember 2021. Pernyataan ini ditegaskan untuk meluruskan informasi terkait keberangkatan jemaah Umrah RI yang ditunda lantaran ditemukan varian COVID-19 Omicron di Arab Saudi.
“Kemarin tanggal 9 Desember 2021, kami rapat dengan seluruh asosiasi dan telah menyepakati pemberangkatan pertama,” tutur Direktur Umrah Kemenag, Nur Arifin dilansir detik.com, Jumat (10/12).
“Semoga lancar, aman, dan barokah, yang sedang disiapkan adalah merealisasikan pemberangkatan pemberangkatan pertama di bulan Desember 2021.” tambah Nur Arifin.
Lebih lanjut, Arifin menerangkan bahwa pada awalnya, Kemenag menggelar rapat dengan seluruh asosiasi. Pada saat itu, rapat menetapkan bahwa awal pemberangkatan jemaah Umrah RI jatuh pada 12 Desember 2021.
Maka dari itu, kata Arifin, pihaknya mempersilakan para asosiasi untuk segera mengirimkan daftar jemaah untuk diberangkatkan di rombongan awal. Hal ini lantas disambut dengan gembira oleh para asosiasi.
“Namun ketika ada pengumuman dari Satgas COVID-19, yaitu SE Satgas COVID-19 Nomor 23 Adendum yang menyatakan karantina 10 hari ketika jemaah Umrah pulang ke Indonesia, telah mengakibatkan banyak orang mengundurkan diri tidak jadi daftar Umrah,” ungkap Arifin.
Di sisi lain, kata Arifin, maskapai penerbangan mengatakan bahwa pemberangkatan jemaah Umrah dalam satu pesawat tanpa ada penumpang umum, maka perlu persiapan terbang sekitar 2 minggu setelah pemesanan penerbangan. Selain itu, ia mengungkapkan bahwa kloter pertama keberangkatan Umrah sebenarnya telah terpenuhi.
Dalam rapat bersama asosiasi, Arifin menerangkan bahwa muncul usulan agar kepulangan Umrah kloter pertama nanti bisa di bulan Januari 2022. Dengan harapan bahwa sepulangnya dari Umarah, masa karantina bisa menjadi lebih sedikit dari 10 hari.
Akan tetapi, Arifin mengatakan bahwa jemaah Umrah RI belum siap untuk diberangkatkan pada 12 Desember 2021 lantaran terkait dengan pemesanan penerbangan. Saat ini, Kemenag masih terus berupaya untuk melobi maskapai lain agar penerbangan bisa lebih dipercepat.
