Tentang Dugaan Kriminalisasi Ulama, Mahfud MD: Hitung Siapa yang Dikriminalisasi Selain yang Terbukti Kriminil?

Mahfud MD (foto: ist)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id — Indonesia merupakan negara dengan mayoritas masyarakatnya memeluk agama islam. Sehingga terdapat banyak ulama yang menjadi guru dalam konteks pemberian materi-materi keagamaan.

Tak hanya ulama, ormas keagamaan juga banyak lahir di Indonesia dan negara melindungi keberadaannya. Hal tersebut dikemukakan oleh Menkopolhukam Mahfud MD bahwa ormas keagamaan itu tidak dilarang.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Di Indonesia sangat banyak ormas Islam seperti Muhammadiyah, NU, Wahdah Islamiyah, Nahdlatul Wathon, Alwashliyah, Persis, Al-Irsyad dan sebagainya. Di sini banyak sekolah Islam dan majelis taklim yang setiap hari menyelenggarakan pendidikan dan pengajian di mana-mana. Tidak ada yang dilarang,” ujar Mahfud MD sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara pada 20 Desember 2021.

Jika Indonesia dibandingkan dengan Arab Saudi, Indonesia lebih longgar dalam hal pertemuan keagamaan dan pengajian.

Berkaitan dengan kriminalisasi ulama, Mahfud MD membantahnya jika hal tersebut terjadi di Indonesia.

Adapun ulama yang terkena kasus merupakan murni ulama tersebut diyakini melakukan pelanggaran atau tindak pidana.

“Ada puluhan ribu ulama di Indonesia, coba hitung dengan jari siapa yang dikriminalisasi selain yang memang terbukti melakukan tindak kriminil?” kata Mahfud MD.

Mahfud MD meminta untuk melihat bahwa ulama yang terkena kasus pidana itu jumlahnya sedikit sekali.

“Sebaliknya coba lihat, penghuni penjara di Indonesia ini 263.000 lebih, ada berapa ulama yang dikriminalisasi di sana,” ujarnya.

Dalam hal ini, Mahfud MD memberi pesan kepada seluruh anggota Wahdah Islamiyah untuk selalu menjaga keutuhan Pancasila dan persatuan NKRI.

Dirinya menjelaskan jika NKRI ada karena Pancasila yang telah dirumuskan sebagai dasar negara untuk hidup bersama-sama.

Mahfud MD memiliki keyakinan jika pemimpin Wahdah Islamiyah punya komitmen yang sama menjaga Pancasila dan NKRI.

Pasalnya, Mahfud mengaku telah mengenal baik Zaitun sejak ia menjadi aktivis MUI sampai ia aktif di Majelis Ulama Muda Indonesia (MUMI).

“Zaitun Rasmin itu kritis tetapi dirinya maupun Wahdah Islamiyah yang dipimpinnya berjiwa NKRI yang berdasar Pancasila. Itu yang tertulis di berbagai dokumen maupun dari pernyataan-pernyataannya,” ujar Mahfud MD.

Perlu diketahui bahwa Wahdah Islamiyah merupakan organisasi Islam yang semula bernama Yayasan Fathul Muin. Organisasi itu, yang berdiri sejak 1988, berpusat di Makassar.

Organisasi itu saat ini bergerak di bidang pendidikan, pelayanan kesehatan, dan kemanusiaan.(dbs)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *