Umrah Ditunda, Amphuri: 59 Ribu Jemaah Indonesia Menunggu

Jemaah RI Pengguna Pfizer Langsung Umrah
Jemaah RI Pengguna Pfizer Langsung Umrah
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



 

Jakarta, Hajinews.id – Sekretaris Jenderal Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) M. Faried Aljawi menghormati keputusan pemerintah menunda pemberangkatan umrah akibat merebaknya varian Covid-19 Omicron. Namun ia menyebut penundaan itu membuat jemaah Indonesia yang telah menangguhkan perjalanan ibadah selama dua tahun terus menunggu.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Sejak pandemi dua tahun ini, ada 59 ribu jemaah di Indonesia menunggu. Mungkin 50 persennya adalah anggota kami yang terus menanti berita dari Arab Saudi agar bisa berangkat,” ujar Faried dalam diskusi daring bersama Aktual, Selasa, 21 Desember 2021.

Sebelumnya, pemerintah telah berkali-kali menunda pemberangkatan jemaah untuk perjalanan ibadah umrah. Faried menyatakan sedianya sesuai kesepakatan, ibadah umrah perdana akan berlangsung pada 12 Desember 2021. Namun jadwal itu mundur lagi menjadi 23 Desember.
Baru-baru ini akibat varian Omicron meluas di berbagai negara, pemerintah memutuskan menunda perjalanan umrah sampai awal Januari.

“Padahal Otoritas Arab Saudi sudah menyatakan membuka Tanah Suci (untuk Indonesia) pada 1 Desember,” ujar Faried.

Faried kecewa atas penundaan perjalanan ini. Sebab semestinya, umrah perdana yang akan memberangkatkan para pemimpin tur dan travel tersebut menjadi acuan untuk perjalanan ibadah pada tahap-tahap berikutnya.

Ia khawatir penundaan umrah akan menyebabkan rencana keberangkatan ibadah haji untuk 2022 ikut mundur. Farid pun berharap pemerintah tetap mengizinkan jemaah dari Indonesia melakukan ibadah umrah ke Tanah Suci pada akhir tahun ini agar rencana pembukaan perjalanan haji mendatang tidak terganggu.

“Jadi jangan sampai haji bermasalah karena akan menambah penderitaan masyarakat Indonesia yang sudah tiga tahun tidak berangkat haji,” kata dia.

Direktur Jenderal Haji dan Umrah Kementerian Agama Hilman Latief menyatakan keberangkatan jemaah umrah ke Tanah Suci pada akhir tahun tidak dibatalkan, melainkan ditunda. Penundaan ini berkaitan dengan kebijakan pemerintah mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan perjalanan ke luar negeri di tengah merebaknya varian Omicron.

“Kami mencari jalan keluar agar keberangkatan umrah dalam jumlah banyak bisa berjalan mulus, tenang, tanpa ada gejolak. Mudah-mudahan informasi tentang Omicron bagaimana (bisa didapat). Ini juga sembari kita lihat. Jadi keberangkatan umrah tidak dibatalkan, tapi diundur,” ujar Hilman.

Hilman menyatakan Kementerian Agama sebagai regulator akan mendorong agar ekosistem bisnis perjalanan umrah tetap berjalan. Apalagi bisnis tersebut mandek selama 2 tahun akibat pandemi Covid-19.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *