Kalahkan Wapres, Gus Mus Raih Suara Mayoritas Ternyata Paman Menteri Yaqut

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id — Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus mendapatkan suara mayoritas dari pengurus wilayah dan pengurus cabang Nahdlatul Ulama dalam Muktamar ke-34 NU di Bandar Lampung, Lampung, Kamis (23/12/2021).

Ia mendapatkan suara mayoritas untuk sembilan anggota Informasi yang dihimpun, KH Mustofa Bisri teratas dalam 9 besar nama calon ahlul halli wal aqdi (AHWA) berdasarkan usulan PC/PW.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Gus Mus, meraih 422 suara, disusul KH Dimyati Rais 417 suara di posisi kedua.

Posisi ketiga KH Miftachul Akhyar 410 suara.

Kemudian Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin, KH TG Turmudzi, KH Anwar Mansur, KH Nurul Huda, masing-masing 409 suara.

KH Buya Marbun 332 suara, serta KH Zinal Abidin 326 suara.

Ahmad Mustofa Bisri adalah putra dari Kiai Bisri Musthofa.

Sosok yang lengkap yakni Kiai, Budayawan, Muballigh, Politisi, Orator, dan Muallif (penulis).

Sungguh, sosok Kiai yang memiliki kecerdasan lengkap. Ayahanda Kiai Mustofa Bisri dan Kiai Cholil Bisri ini menjadi referensi bagi santri dan tokoh negara.

Kiai Cholil Bisri mempunyai anak yakni Yahya Cholil Staquf dan Yaqut Cholil Qoumas yang sekarang menjabat sebagai menteri agama.

Tak heran, Kiai Sahal Mahfudh menyebut Kiai Bisri sebagai sosok yang memukau pada zamannya.

 

Profil Singkat Gus Mus

Ahmad Mustofa Bisri kerap disapa Gus Mus, lahir di Rembang, 10 Agustus 1944. Gus Mus merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Taman Pelajar Islam “Roudlatuth Tholibin” yang didirikan pada tahun 1955 oleh ayahnya: KH. Bisri Mustofa.

Beliau ‘mendirikan’ komunitas/ Keluarga MataAir dengan motto Menyembah Yang Esa; Menghormati yang tua; Menyayangi yang muda; Mengasihi sesama.

Mereka yang setuju dengan motto ini, kemudian ada yang menerbitkan Majalah MataAir(Jakarta); ada yang membuat Penerbitan MataAir Publishing (Surabaya); MataAir Radio; Sanlat MataAir; sampai produksi kaos MataAir Kaos.

Sejak masa remaja, beliau aktif menulis sajak yang dimuat di berbagai media, termasuk Kompas; dan lain-lain, hingga dikenal sebagai satu-satunya penyair Indonesia yang menguasai Sastra Arab, bahkan terkenal di kancah Internasional, pernah menghadiri undangan di Irak; Mesir; Kuwait; Saudi Arabia, Jerman; Perancis; Spanyol; Malaysia; dan berbagai negara lainnya.

Gus Mus juga seorang pelukis dan kaligrafer yang karyanya sudah tampil di berbagai pameran, salah satunya “99 Lukisan Amplop” (1997). Gus Mus berkiprah di PCNU Rembang (awal 1970-an), PWNU Jawa Tengah (1977), hingga PBNU (1994 dan 1999).

 

Karya dan Prestasi

Pencetus Konsep Majalah “MataAir” di www.gusmus.net (2005)

Majalah MataAir Jakarta dan MataAir Yogyakarta (2007)

Pagelaran Musik dan Puisi bertajuk “Satu Rasa Menyatukan Kasih Sayang” (2006)

Penerima Penghargaan “Anugerah Sastra Asia” dari Majelis Sastra (2005)

Inovator melukis amplop surat dengan memanfaatkan residu rokok

Serial 30 Lukisan bertajuk “Lukisan Malam”

 

Riwayat Pendidikan

SR Rembang

Pesantren Lirboyo, Kediri

Pesantren Krapyak, Yogyakarta

Pesantren Taman Pelajar Islam Rembang

Universitas Al Azhar Kairo, Mesir

 

Ketentuan mengenai pemilihan Rais Aam dan Ketua Umum PBNU juga diatur dalam AD/ART NU hasil Muktamar ke-33 NU di Jombang. Berikut selengkapnya:

Pasal 40 

(1) Pemilihan dan penetapan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama sebagai berikut:

a. Rais ‘Aam dipilih secara langsung melalui musyawarah mufakat dengan sistem Ahlul Halli wal ‘Aqdi.

b. Ahlul Halli wal ‘Aqdi terdiri dari 9 orang ulama yang ditetapkan secara langsung dalam muktamar.

c. Kriteria ulama yang dipilih menjadi Ahlul Halli wal ‘Aqdi adalah sebagai berikut: beraqidah Ahlussunnah wal Jama’ah Annahdliyah, bersikap adil, ‘alim, memiliki integritas moral, tawadlu’, berpengaruh dan memiliki pengetahuan untuk memilih pemimpin yang munadzdzim dan muharrik serta wara’ dan zuhud.

d. Wakil Rais ‘Aam ditunjuk oleh Rais ‘Aam terpilih

e. Ketua Umum dipilih secara langsung oleh muktamirin melalui musyawarah mufakat atau pemungutan suara dalam Muktamar, dengan terlebih dahulu menyampaikan kesediaannya secara lisan atau tertulis dan mendapat persetujuan dari Rais ‘Aam terpilih.

f. Wakil Ketua Umum ditunjuk oleh Ketua Umum terpilih.(dbs)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *