UAH: Ini Kisah Imam Al-Bukhari Sembuh dari Buta Berkat Doa Ibu

Imam Al-Bukhari Sembuh dari Buta Berkat Doa Ibu
Imam Al-Bukhari Sembuh dari Buta Berkat Doa Ibu
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id Inilah kisah Imam Al-Bukhari yang sembuh dari kebutaan akibat doa dari ibundanya.

Abu Abdillah Muhammad bin Ismail al-Bukhari, atau lebih dikenal Imam Bukhari, adalah seorang ahli hadits yang termasyhur sejak dulu hingga kini.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Ternyata sewaktu kecil, Imam Al-Bukhari pernah kehilangan penglihatannya dan berkat doa sang ibu, penghilatannya bisa kembali lagi.

Bagaimana kisahnya?

Simak penjelasan Ustadz Adi Hidayat atau UAH berikut ini, yang dilansir dari kanal YouTube Audio Dakwah yang diunggah 24 Oktober 2021.

Sejak dalam kandungan, Imam Al-Bukhari sudah didekatkan dengan Allah oleh ibunya. Saat berusia 2 tahun, ayahnya wafat.

Ketika berusia 4 tahun, matanya buta. Meski dalam keadaan buta, beliau disekolahkan di masjid-masjid yang isinya penghafal Quran dengan orang-orang yang usianya di atasnya.

Gurunya (Syekh) pada waktu itu membacakan Surah Qaf, kemudian bertanya kepada muridnya siapa yang hafal. Dan Imam Al-Bukhari mengangkat tangannya.

Imam Al-Bukhari seorang anak kecil dengan keadaan buta membacakan Surah Qaf dengan lancar dan benar harakatnya, padahal baru dibacakan satu kali.

Kemudian Syekh atau gurunya tersebut menganjurkan Al-Imam Al Bukhari belajar hadits. Karena syekh nya paham Imam Al-Bukhari punya keunggulan, Quran akan mudah baginya.

Syekh mengatakan kepada Imam Al-Bukhari untuk belajar hadits, karena hadits butuh kekuatan lebih dibandingkan dengan Al-Quran, tidak ada jaminan hafal cepat.

Ketika pulang ke rumah, Imam Al-Bukhari menceritakan apa yang dikatakan oleh Syekh tersebut dan berkata ingin belajar hadits.

Akan tetapi, ibu Imam Al-Bukhari mengatakan kepada putranya untuk mencukupkan dengan menghafal Al-Quran saja karena keterbatasannya.

Imam Al-Bukhari mengatakan tetap ingin belajar hadits, kemudian ia meraba jalan, berjalan ke kamarnya.

Melihat putranya, Ibu Imam Al-Bukhari terharu, kemudian menghamparkan sajadah bersujud dan berdoa kepada Allah SWT.

“Ya Allah yang punya sifat menatap dengan tajam, Yang Maha Mengawasi, mohon kembalikan penglihatan anak saya. Engkau Yang Maha Mampu, tidak ada batasan bagi-Mu,” cerita Ustadz Adi Hidayat atau UAH .

Selesai berdoa dan dengan berlinang air mata, ibu Imam Al-Bukhari tertidur. Dalam mimpinya, bertemu dengan Nabi Ibrahim. Dikatakan kepadanya bahwa anaknya akan bisa melihat lagi.

Pada saat itu Imam Al-Bukhari sedang mengulang hafalannya, bacaan Surah Qaf, sampai ayat ke 22, dikatakan:

QS. Qaf ayat 22:

“Sungguh, kamu dahulu lalai tentang (peristiwa) ini, maka Kami singkapkan tutup (yang menutupi) matamu, sehingga penglihatanmu pada hari ini sangat tajam”.

“Sebetulnya ayat ini ayat akhirat, menerangkan kondisi orang-orang di akhirat yang tadinya di dunia buta, dibukakan di akhirat,” ucap Ustadz Adi Hidayat atau UAH.

“Tapi itu diturunkan dalam Al-Quran, untuk Imam Al-Bukhari. Saking takwanya orang tuanya dekat dengan Allah,” lanjutnya.

Kemudian diberikan kemuliaan oleh Allah, tiba-tiba Imam Al-Bukhari bisa melihat kembali. Imam Al-Bukhari kaget dan lari ke ibunya.

Setelah itu, beliau belajar hadits sampai menuliskan Sahih Al-Bukhari selama 16 tahun. Setiap mau menulis satu hadits, sholat dulu 2 rakaat. Dan seterusnya.

Setelah sembuh dari kebutaan, Imam Al-Bukhari diberi karunia yang sangat luar biasa berupa ingatan yang tajam dalam jiwanya.

Itulah kisah Imam Al-Bukhari yang sembuh dari kebutaan berkat doa sang ibu, dengan takwa dan kedekatannya dengan Allah. [jmbr]

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *