Ubedilah Badrun Selamat? Ternyata Gibran Rakabuming Minta Jokowi Mania Cabut Laporan di Polisi

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id — Kuasa hukum Jokowi Mania, Bambang Sri. mengabarkan jika Gibran Rakabuming meminta Jokowi Mania mencabut laporan terhadap Ubedilah Badrun, di polisi.

Sebelumnya, Koordinator Jokowi Mania, Immanuel Ebenzer melaporkan Ubedilah Badrun ke Polda Metro Jaya atas tuduhan pencemaran nama baik.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Diketahui, Aktivis 98 yang kini menjadi dosen di UNJ tersebut melaporkan dua putra Presiden Joko Widodo ke KPK.

Ubedilah Badrun meminta KPK menyelidiki dugaan KKN dan pencucian uang yang diduga dilakukan Gibran Rakabuming dan Kaesang Pangarep.

Usai laporan ke KPK tersebut, Ubedilah Badrun menjadi sorotan berbagai kalangan.

Terbaru, Jokowi Mania melaporkannya ke Polda Metro Jaya.

Dilansir dari Wartakota dalam artikel berjudul Gibran Minta Jokowi Mania Hentikan Pelaporan Terhadap Ubedillah Badrun ke Polisi, Anak Presiden Joko Widodo ( Jokowi) Gibran Rakabuming Raka disebut meminta kasus pelaporan terhadap dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedillah Badrun dihentikan.

Hal itu diungkapkan kuasa hukum pelapor dari Jokowi Mania (Joman) Bambang Sri usai jalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Rabu (19/1/2022).

Bambang mengatakan bahwa pemeriksaan kali ini merupakan klarifikasi sekaligus konsultasi atas pelaporan terhadap Ubedilah yang menuding anak Jokowi korupsi.

Pihak pelapor konsultasi terkait Pasal 317 yang dipakai dalam pelaporan dan Pasal 14 Undang-undang nomor 11 tahun 1946 terkait berita bohong.

Bambang mengatakan bahwa dalam pemeriksaan itu penyidik juga memberitahu bahwa Gibran meminta pelaporan itu dihentikan.

Kata Bambang, pihaknya menghargai permintaan Gibran.

“Kami menghargai dan telah disampaikan oleh penyidik perihal keinginan dari Pak Gibran selaku Wali Kota untuk menghentikan perkara ini.

Namun demikian hari ini kami fokus menggali pasal yang dipakai saja,” ujar Bambang.

Ia menjelaskan, pihak kuasa hukum akan konsultasikan ke Ketua Umum Joman Immanuel Ebenezer terkait penggunaan pasal dalam pelaporan dan kemungkinan pencabutan laporan.

Apabila pasal diganti maka pihak Joman akan melaporkan dengan pasal yang baru.

“Kalau Pak Immanuel suruh hentikan ya, hentikan tapi kalau misalnya hari ini sendiri kami sampaikan hal itu,” jelasnya.

Meski begitu, Joman kembali menyerahkan kasus ini ke penyidik.

Apabila unsur pelaporan dianggap cukup dan kasus berlanjut, maka mereka akan melanjutkan kasus tersebut.

Di Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Joman diperiksa selama tiga jam.

Mereka diperiksa sedari pukul 13.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB.

Ada sembilan pertanyaan yang diberikan polisi kepada pelapor

Pertanyaan seputar legal standing pelaporan dan klasifikasi pasal delik aduan atau delik biasa.

Dalam pemeriksaan, kuasa hukum Joman membawa rekaman video Ubedillah Badrun yang menuding anak Jokowi korupsi.

 

Ubedilah Badrun Diteror?

Dilansir dari Tribunnews.com dalam artikel berjudul Usai Laporkan 2 Anak Jokowi ke KPK, Ubedilah Badrun Mengaku Kediamannya Diintai Orang Tak Dikenal, Dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun angkat suara soal adanya dugaan teror atau ancaman terhadap dirinya.

Hal itu ia alami tak lama setelah melaporkan dugaan keterlibatan dua putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabumi dan Kaesang Pangarep, ke Komisi Pemberantasan Korupsi pada 11 Januari 2022 lalu.

Badrun menyebut ancaman itu ia rasakan baik di jagat maya dan dalam kesehariannya.

Meski begitu, dugaan ancaman psikologis itu ditanggapi santai oleh Aktivis Reformasi 98 ini.

“Narasi ancaman muncul di medsos dengan bahasa yang sarkastis, tapi saya respon baik-baik saja,” kata Badrun kepada Tribunnews.com, Minggu (16/1/2022).

Adapun bentuk teror psikologis yang dialami Badrun diantaranya kontak yang tak dikenalinya kerap menghubungi dia.

Hingga ada orang tak dikenal yang diduga mengintai kediamannya.

“Kontak yang tidak dikenal memang ada yang menghubungi saya di malam hari, saya tidak pernah mengangkatnya.

Semoga bukan dalam rangka meneror,” beber Ubedilah Badrun.

“Dua hari lalu memang ada orang yang tidak dikenal dan tidak pernah terlihat sepanjang saya tinggal 13 tahun lebih di sini.

Orang itu menggunakan kendaraan roda dua dan duduk ditempat istirahat lapangan basket.

Terlihat mengamati rumah sekitar 20 menit.

Kehadiran sopir tetangga ke lokasi itu yang membuat ia pergi dari lokasi duduknya, selebihnya wallahua’lam,” katanya.

Meski ada beberapa kejanggalan yang ia alami setelah melaporkan putra Presiden ke KPK, Badrun berharap hal itu bukan bagian dari ancaman.

Ia tetap berpikir positif dan menyatakan bahwa kondisinya saat ini baik-baik saja.

“Semoga motifnya bukan dalam rangka teror psikologis, saya positive thinking saja bahwa itu semua jauh dari motif teror.

Alhamdulillah saya saat ini baik baik saja,” tutup Badrun.(dbs)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *