Tetapi Habib Luthfi bin Yahya menganjurkan agar orang menyebut sumbangan dengan ungkapan ikut membangun masjid.
Ungkapan menyumbang menurut Habib Luthfi bin Yahya tidak sesuai karena masjid seakan-akan diletakkan sebagai penerima.
Habib Luthfi bin Yahya menyampaikan jika menggunakan istilah sumbang, maka nilai kebesaran masjid menjadi jatuh.
Habib Luthfi bin Yahya mengatakan bahwa masjid merupakan yadul ‘ulya atau tangan di atas, yang tinggi.
“Kita ikut membangun masjid,” kata Habib Luthfi bin Yahya seperti dikutip dari video yang diunggah di kanal YouTube Santri NU – Nahdlatul Ulama pada 28 Februari 2020.
Jika masjid dikatakan disumbang maka akan jatuh kebesaran namanya, maka yang benar ketika orang-orang mengatakan ikut bangun masjid.
Jika sudah menyebutkan seperti itu, menurut Habib Luthfi bin Yahya berarti sudah menempatkan secara tempat.
Habib Luthfi bin Yahya mengatakan bahwa orang tersebut sudah meletekkan diri pada tempat yang terhormat.
Habib Luthfi bin Yahya selanjutnya menyebutkan bahwa pembahasannya ada di kitab Ihya Ulumudin karya Iman Al Ghozali.
Habib Luthfi bin Yahya lalu menganjurkan kepada jama’ah agar dapat membaca surat Al Waqi’ah diulangi 3 kali.
Habib Luthfi bin Yahya menyarankan agar ketika memabaca surat Al Waqi’ah disertai rasa ta’aluq kepada Allah SWT yang tinggi.
“Tapi hatinya dijaga jangan ta’aluq kepada ayatnya, ta’aluq kepada yang mempunyai ayat, hatinya terpaut kepada Allah SWT,” terang Habib Luthfi bin Yahya.
Jangan terpaut dengan bacaannya surat Al Waqi’ahnya. Menurut Habib Luthfi bin Yahya jika nasehatnya dijalankan bagus.
Habib Luthfi bin Yahya menyampaikan bahwa amalan tersebut bila dilaksanakan akan membuat dunia Islam semakin maju.***