Gubernur BI Bahas 3 Prasyarat Kemajuan Bisnis Ekonomi Pesantren

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Jakarta, Hajinews.id — Gubenur Bank Indonesia yang juga Wakil Ketua Dewan Pembina Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (PP IPHI) Perry Warjiyo mengatakan pengembangan kemandirian ekonomi pesantren memiliki peran yang sangat penting untuk membangun basis ekonomi nasional yang kuat. Menurutnya, terdapat tiga prasyarat kemajuan bisnis ekonomi dan keuangan pesantren dengan pendekatan manajemen ekonomi dan bisnis modern.

“Pertama, keuletan dan daya tahan,” kata Perry saat peluncuran Program Pengembangan Ekosistem Rantai Nilai Halal atau Halal Value Chain di Solo seperti keterangan tertulis Sabtu malam, 5 Februari 2022.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Kedua, memperkuat jejaring/silaturahmi bisnis. Ketiga, memperkuat pengetahuan dan pemberdayaan ekonomi pesantren melalui Ekosistem Rantai Nilai Halal.

Pengembangan kemandirian ekonomi pesantren menjadi bagian dari strategi pengembangan ekonomi syariah di Indonesia dalam mewujudkan pertumbuhan yang inklusif. BI telah menyertakan peran pesantren dalam salah satu pilar cetak biru pengembangan ekonomi dan keuangan syariah yaitu penguatan ekonomi syariah melalui program peningkatan kelembagaan yang salah satunya melalui kemandirian ekonomi pesantren.

Program pengembangan kemandirian pesantren, dia harapkan dapat mendorong pesantren sebagai penggerak utama dalam ekosistem rantai nilai halal. Selain itu, sinergi dan linkage dengan UMKM dan korporasi juga perlu terus dilakukan untuk semakin memperkuat peran pesantren dalam pengembangan ekosistem rantai nilai halal.

Kebijakan pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah (EKSyar) BI merupakan bagian dari bauran kebijakan BI, termasuk sebagai bentuk respons kebijakan dalam rangka pemulihan ekonomi nasional saat ini. Dalam upaya mengembangkan EKSyar, BI bersama pemangku kepentingan lainnya akan senantiasa bersinergi dalam membangun rantai nilai halal (halal value chain) melalui pengembangan industri halal di sisi input, produksi, proses produksi dan pemasaran.

Beberapa inisiatif, kolaborasi, dan sinergi, kata dia, telah dilakukan termasuk dengan pesantren yang memiliki potensi yang sangat besar sebagai pelaku industri halal ke depan.

Di tengah upaya mendorong pemulihan ekonomi nasional terutama dalam menghadapi tantangan dan mengambil peluang di era kenormalan baru, kata Gubernur Bank Indonesia tersebut, kegiatan peluncuran program pengembangan rantai nilai halal ini diharapkan dapat membangkitkan spirit positif dan optimisme bagi seluruh rakyat Indonesia.(dbs)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *