Laporan Dugaan Haikal Hassan Hina Bung Karno Ditolak Bareskrim, Ini Penjelasannya

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



JAKARTA, Hajinews.id— Laporan Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) terhadap Haikal Hassan ditolak Bareskrim Polri.

Laporan itu dilayangkan sayap organisasi PDIP itu terkait dugaan penghinaan terhadap Persiden ke-1 RI, Soekarno atau Bung Karno.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Penolakan laporan terhadap Haikal Hassan oleh Bareskrim Polri itu diungkap Kabid Keagamaan dan Ketuhanan Repdem, Irfan Hakim.

“Surat internal secara organisasi belum lengkap sehingga harus kami lengkapi,” ujarnya, Jumat (11/2/2022).

Irfan menyebut hal itu harus dilengkapi karena pelaporan dilakukan atas nama organisasi, bukan perorangan.

Untuk itu, ia memastikan pihaknya akan secepatnya melengkapi berkas sebelum nanti kembali ke Bareskrim Polri.

Rencananya, pelengkapan berkas laporan itu akan dilakukan pekan depan.

“Dilengkapi dulu. Baru datang lagi pekan depan,” imbuh Irfan.

Sebelumnya, Haikal Hassan dilaporkan ke Bareskrim Polri karena menuduh Bung Karno tukang penjarakan ulama.

“Kami laporkan Haikal Hasan ke Bareskrim Polri atas tuduhan keji dan fitnah yang menyudutkan Bung Karno sebagai tukang penjarain para ulama,” kata Ketua Umum Repdem, Wanto Sugito di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Jumat (11/2/2022).

Sugito menilai, apa yang ditudingkan Haikal itu merupakan fitnah yang keji.

Pasalnya banyak guru Bung Karno seorang ulama ternama kala itu.

Karena itu, Sugito meminta agar mulut Ustaz Haikal itu tak sembarang menuding Bung Karno.

“Mulutnya (Haikal) harus diberi pelajaran agar tidak hobi menyesatkan sejarah yang berpotensi mengadu domba anak bangsa, ini harus segera diperoses polisi,” ujarnya.

Kata Sugito, tudingan yang disampaikan Haikal itu merupakan bukti bahwa yang bersangkutan tak faham betul tentang sejarah.

Sugito juga menyesalkan fitnah yang disampaikan Haikal itu yang diduga akan berimbas untuk mendidik generasi pendengki.

“Ini tidak bisa dibiarkan. Kalau sejarah dikarang-karang sendiri seperti ini, kasian generasi berikutnya, jadi generasi pendengki semua. Repot ini,” ujarnya.

“Bagaimana mau bangun bangsa, kalau sejarah yang ada saja diotak atik. Yang seperti ini nih yang buat negara tidak maju-maju,” tandasnya.(dbs)

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *