Daftar Donatur Palestina
SEMARANG, Hajinews.id – Sebanyak 40 mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Anwar, Sarang, Rembang yang tergabung dalam Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Garda Pena mengunjungi dapur redaksi media massa Suara Merdeka di Jalan Kawi II No 20, Semarang dan NU Online di Jalan Dr Cipto 180 Semarang, Kamis (10/2).
Dosen Pendamping LPM Garda Pena STAI Al-Anwar Sarang Risti Kamila Wening Estu menjelaskan, kunjungan tersebut bertujuan agar mahasiswa mengenal secara langsung Harian Suara Merdeka. Selain itu, mahasiswa bisa belajar ilmu jurnalistik dan pengelolaan media yang nantinya akan diterapkan ditingkat kampus.
‘’Saya bersyukur karena ternyata bertemu dosen yang mengajar saya saat kuliah di Universitas Negeri Semarang (Unnes) yaitu Bapak Triyanto Triwikromo, kata Risti. Dia menyampaikan salam Ketua STAI Al Anwar Dr KH Abdul Ghofur Maimoen MA.
Kehadiran mereka disambut Wakil Pemimpin Redaksi Triyanto Triwikromo dan Kepala Desk Suara Banyumas Agus Fathuddin Yusuf.
Wakil Pemimpin Redaksi Suara Merdeka Triyanto Triwikromo menjelaskan, media yang berusia 72 tahun itu tidak hanya mengelola media cetak, tetapi juga media online dan berbagai kegiatan yang bermanfaat untuk masyarakat. “Suara Merdeka hadir dalam multi platform dalam banyak bentuk, termasuk lembaga Pendidikan Suara Merdeka Institut,’’ kata Triyanto.
Suara Merdeka Institut saat ini bergerak di bidang pendidikan yaitu meliputi pelatihan jurnalistik, pelatihan publik speaking, pelatihan publik planer dan lain sebagainya. “Suara Merdeka juga sudah banyak berkolaborasi dengan banyak perguruan tinggi, mengadakan pelatihan-pelatihan, bahkan dengan para guru besar,” jelasnya.
Santri Sarang
Wartawan Suara Merdeka Agus Fathuddin Yusuf mengatakan, merasa gembira karena kedatangan adik-adik seperguruan dari Pondok Pesantren Al-Anwar, Sarang Rembang.
‘’Meski hanya satu bulan ngaji Kitab Tafsir Jalalain di Sarang, alhamdulillah oleh almaghfurlah KH Maimoen Zubair saya diakui sebagai santrinya. Kami sangat bersyukur dan didatangi adik-adik santri,’’ katanya.
Dia kemudian memberikan hadiah kepada mahasiswa STAI Al-Anwar, masing-masing satu buku ‘’Belajar Kehidupan dari Mbah Moen’’ yang ditulis oleh Agus Fathuddin Yusuf saat memperingati 40 hari wafatnya KH Maimoen Zubair.
“Bagaimana mengisi media-media sosial itu dengan konten dakwah kita. Makanya, handphone yang kalian miliki mari kita manfaatkan untuk mengisi media sosial, WhatsApp, Twitter, Facebook, Instagram, Tiktok dan lain-lain dengan konten dakwah. Silahkan isi dengan kutipan ngaji bersama kiai. Pahami terlebih dahulu tentang penggunaan media sosial tersebut,” jelasnya.
Setelah kembali ke pesantren, Agus mengajak para santri untuk lebih aktif mengisi media sosial dengan konten-konten dari pondok pesantren. Agus juga meminta para santri menjadikan menulis menjadi sebuah skill atau keterampilan.
‘’Petuah-petuah Mbah Maimoen ayo dikumpulkan, ditulis. Mbah Maimoen itu dakwah kebangsaannya luar biasa, ini bisa jadi bahan tulisan untuk disebarluaskan kepada umat,” katanya.
Dosen Pendamping LPM Garda Pena STAI Al-Anwar Sarang Risti Kamila Wening Estu mengatakan, silaturahmiu ke dapur Redaksi Suara Merdeka menjadi sangat penting bagi para mahasiswa. Banyak ilmu dan pengalaman yang bisa didapat.
Risti berharap, kunjungan tersebut mampu meningkatkan kemampuan menulis para mahasiswa. “Kami berharap mereka mampu berkontribusi di media, nantinya bekerja sama dengan Harian Suara Merdeka akan tetap berlanjut,” katanya. Sebelum berkunjung di kantor redaksi Suara Merdeka Network, rombongan LPM Garda Pena STAI Al-Anwar Sarang bersilaturahmi ke kantor redaksi NU-Online di Jalan Dr Cipto 180 Semarang. [agus]
