Bulan-Bulan Haram

Bulan-Bulan Haram
Bulan-Bulan Haram
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Abdullah Al Faqir/AS

Hajinews.id – Dalam Islam, dikenal istilah bulan haram. Dinamakan demikian karena pada bulan tersebut Allah SWT melarang seluruh hamba-Nya berbuat dosa atau melakukan hal yang dinilai haram secara syariat Islam.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Menurut Al-Qodhi Abu Ya’la, ada dua alasan dan dua makna mengapa Allah SWT menamakannya bulan haram:

  1. Bulan itu diharamkan berbagai pembunuhan atau perbuatan keji lainnya.
  2. Pada bulan itu pula diharamkan melakukan tindakan dan perbuatan haram. Perintah ini lebih ditekankan daripada bulan lainnya karena kemuliaan bulan tersebut. Sebaliknya, pada bulan haram, dianjurkan untuk lebih memperbanyak perbuatan baik dengan melakukan amalan dan ketaatan kepada Allah SWT.

Dinamakan “bulan Haram” karena kemuliaannya yang lebih dan dilarangnya melakukan perang di dalamnya. Terdapat sebuah ayat yang menerangkan perihal eksistensi bulan haram, Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menyebutkan bulan-bulan Haram ini dalam firman-Nya :

‎إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ ۚ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً ۚ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ

Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.(QS: At Taubah – 36)

Dalam ayat tersebut, Allah SWT telah menjelaskan pada kita bahwa bulan yang ada pada kehidupan manusia di dunia ini  berjumlah  12. Di antara 12 bulan tersebut, ada empat bulan yang dinyatakan oleh Allah SWT sebagai bulan-bulan haram.

Rasulullah telah menjelaskan yang termasuk bulan haram adalah bulan Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram dan
Rajab. Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, Rasulullah Shallallahu alaihi bersabda:

‎الزَّمَانُ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا ، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ، ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِى بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ
“Setahun berputar sebagaimana keadaannya sejak Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram (suci). Tiga bulannya berturut-turut yaitu Dzulqo’dah, Dzulhijjah dan Muharram. (Satu bulan lagi adalah) Rajab Mudhor yang terletak antara Jumadil (akhir) dan Sya’ban.” (HR. Bukhari no. 3197 dan Muslim no. 1679)

Tidak ada satu tahunpun berlalu dan tidak pula satu bulanpun menyingkir, melainkan dia menutup lembaran-lembaran peristiwanya saat itu, pergi dan tidak kembali. Jika baik amal insan pada masa tersebut, maka baik pula balasannya. Namun jika buruk, penyesalanlah yang mengikutinya,

inti masalah bukanlah pada : “kapan sebuah bulan telah usai dan kapan ia mulai menjelang”, akan tetapi yang menjadi inti masalah adalah “dengan apa kita dahulu mengisi bulan-bulan yang telah berlalu itu” dan “bagaimana kita akan hiasi bulan-bulan yang akan datang”

Untuk itu hendaknya kita dibulan haram ini memperbanyak ibadah dan amal soleh karena ada bonus pahala dilipatgandakan, Namun bukan hanya pahala yang dilipatgandakan, tapi dosapun dianggap besar jika dilakukan pada empat bulan haram. Melakukan dosa di bulan haram dicatat lebih berat dibandingkan melakukan dosa di bulan selainnya. Hal ini sebagaimana pendapat dua shahabat Rasulullah, Ibnu ‘Abbas dan Ibnu Mas’ud.

Dalam tafsirnya, Ibnu Katsir mengutip ucapan Ibnu ‘Abbas saat menjelaskan surat At Taubah ayat 36 di atas. Ibnu Abbas berkata, “Janganlah kalian menganiaya diri kalian dalam seluruh bulan. Kemudian Allah mengkhususkan empat bulan sebagai bulan-bulan haram dan Allah pun mengagungkan kemuliaannya. Allah menjadikan dosa di dalam bulan-bulan haram itu lebih besar serta menjadikan amalan saleh dan pahala juga lebih besar.”

Qatadah juga memberikan tafsir ayat di atas dengan dilipatgandakannya perbuatan dosa di empat bulan haram. Ia berkata, “Kedzaliman yang dilakukan pada bulan-bulan haram lebih besar kesalahan dan dosanya dari pada kedzaliman yang dilakukan pada bulan-bulan selainnya. Walaupun dzalim dalam setiap keadaan itu (pada hakekatnya) perkara yang besar (terlarang), akan tetapi Allah menetapkan besarnya sesuatu sesuai dengan kehendak-Nya.”

Maka mari kita tingkatan amalan soleh kita di bulan bulan haram, adapun Amalan yang bisa dilakukan pada bulan haram antarai lain:

1. Haji atau Umroh

Bulan-bulan haram disebut juga dengan bulan-bulan haji. Dalam bulan tersebut, dianjurkan untuk umroh (haji kecil) atau haji (di bulan Dzulhijjah) bila mampu.

Para ulama menyebutkan bahwa Rasulullah melaksanakan umroh sebanyak empat kali di bulan-bulan haji. Ibnul Qayyim juga mengungkapkan, jika menunaikan umroh di bulan-bulan haji, maka pahalanya setara dengan menunaikan haji. Karena itu, bulan haram adalah waktu yang utama untuk beribadah di Tanah Suci (Umroh / Haji).

2. Berpuasa

Puasa adalah salah satu amalan di bulan haram yang bisa kita kerjakan. Ada waktu yang dianjurkan untuk berpuasa. Misalnya puasa di bulan Muharram, atau puasa di awal bulan Dzulhijjah.

Diriwayatkan Imam Muslim dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, “Sebaik-baik puasa setelah bulan Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, yaitu bulan Muharram. Dan shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.”

Rasulullah juga bersabda, “Puasa Arofah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu” (HR.Muslim).

3. Menghidupkan Hari dengan Amal Sholeh

Di bulan haram, dianjurkan untuk memperbanyak amal sholeh untuk memuliakannya. Amal sholeh yang bisa kita kerjakan misalnya memperbanyak shalat sunnah, bersedekah, berdzikir, dan membaca Al Quran. Amalan ini akan menghidupkan hari, dan kita juga akan mendapat pahala berlimpah.

Selain itu, ada anjuran Rasulullah untuk menghidupkan 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Bahkan amalan di awal bulan Dzulhijjah itu lebih baik dari jihad di jalan Allah.
Rasulullah bersabda, “Tidak satu pun hari yang amal sholeh pada hari-hari itu lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini (10 hari pertama di Bulan Dzuljijjah)”. Para sahabat lalu bertanya, “Tidak pula jihad di jalan Allah wahai Rasulullah?”.

Beliau menjawab, “Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali seseorang yang berangkat jihad dengan membawa diri dan hartanya, dan ia tidak kembali dengan membawa apapun (mati syahid).” (HR.Bukhari).

4. Berkurban

Di bulan Dzulhijjah, kita dianjurkan berkurban. Kurban dilaksanakan pada hari raya Idul Adha (tanggal 10 Dzulhijjah), dan di hari tasyrik (11, 12, 13 Dzulhijjah). Hari tasyrik adalah ‘Hari makan dan minum’. Sehingga umat muslim dilarang untuk berpuasa di hari itu.

Amalan berkurban sangat dianjurkan bagi umat muslim yang mampu. Rasulullah bersabda, “Siapa yang mendapati dirinya dalam keadaan lapang, lalu ia tidak berkurban, maka janganlah mendekati masjid kami.” (HR.Ahmad & Ibnu Majah).

Semoga kita dimudahkan Allah dalam melakukan amal soleh di bulan-bulan haram karena di empat bulan tersebut balasan pahala dapat berlipat-lipat besarnya. Selain itu, kitahendaknya lebih berhati-hati dalam melakukan perbuatan dosa. Karena perbuatan dosa di empat bulan haram, yakni Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab juga akan dilipat gandakan tentunya siksa perbuatan dosa akan lebih.

Semoga Allah memberi kesehatan dan ketaqwaan agar kita dapat meningkatkan amal amal soleh dibulan bulan haram….. aamiiiin

Wallahu ta’ala a’lam

Tangerang Selatan, 13 Februari 2022

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *