Belajar dari Pandemi, Menkes Budi Gunadi Minta G20 Bentuk Dana Global Kesehatan

Menkes Budi Gunadi (foto: ist)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id — Pandemi Covid-19 telah mengakibatkan krisis yang serius terhadap dunia. Sebab itu Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mendorong anggota G20 untuk membentuk dana global sektor kesehatan.

Menurutnya, dana global diperlukan lantaran dunia memerlukan kekuatan dan kecepatan dalam menghadapi pandemi berikutnya. Berbagai negara pun telah belajar menghadapi pandemi melalui Covid-19.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Kita harus memiliki kapasitas pendanaan untuk membuat keputusan dan menyalurkan uang saat terjadi krisis kesehatan di dunia,” kata Budi dalam High Level International Seminar: Strengthening Global Health Architecture, Kamis (17/2).

Mantan Direktur Utama Bank Mandiri itu menyadari perlunya institusi dan infrastruktur pada sektor kesehatan. Namun, permasalahan finansial kerap menjadi hambatan dalam mengeksekusi kebutuhan yang ada.

Dalam kesempatan itu, Budi juga mengingatkan uang tidaklah cukup untuk menghadapi krisis. Sebagai contoh, Indonesia memiliki dana selama krisis, tapi tidak bisa mengakses ventilator, masker, hingga vaksin.

“Untuk itu kita perlu transfer dana tersebut menjadi akses penanggulangan darurat kesehatan,” ujar dia.

Saat ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mendorong sejumlah inisiasi global seperti Global Alliance for Vaccine and Immunization (GAVI) dan The Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI). Organisasi sementara itu dibentuk untuk mengidentifikasi kebutuhan berbagai negara, seperti vaksin, alat diagnostik, dan sistem kesehatan alternatif.

Untuk itu, Budi menilai G20 perlu membentuk organisasi serupa di masa mendatang. “Kita perlu menguatkan kerja sama ini karena memiliki uang saja tidak cukup dalam hadapi krisis kesehatan,” katanya.

Selanjutnya, ia juga mengajak negara G20 untuk membentuk platform genome sequence data secara global. Hal ini karena data perlu didistribusikan dengan cepat di tengah penyebaran virus yang berlangsung dalam waktu singkat. Dengan platform tersebut, para peneliti juga akan memercayai data yang telah ditampilkan.

Dalam kesempatan itu, ia juga mengajak negara G20 untuk menetapkan standar protokol kesehatan global. Apalagi selama ini sejumlah negara memiliki aturan tes hingga karantina yang berbeda-beda.

Untuk itu, Budi mengusulkan pembuatan satu standar protokol kesehatan. Saat ini, Indonesia telah menyeragamkan protokol kesehatan dengan Arab Saudi.

Ke depan, Budi berharap Indonesia bisa bekerja sama dengan Uni Eropa untuk menyamakan standar protokol kesehatan sesuai anjuran WHO. “Dan saya harap kita bisa melakukan ini secara global,” katanya.(dbs)

 

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *