Soal Polemik Wayang, Wamenag Zainut Angkat Suara

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



JAKARTA, Hajinews.id – Wakil menteri agama (Wamenag) yang juga Wakil Ketua Dewan Penasihat Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (PP IPHI), Zainut Tauhid Sa’adi angkat suara terkait polemik soal wayang yang berawal dari pernyataan Ustaz Khalid Basalamah.

Menurut Zainut, seharusnya para penceramah agama tidak memasuki pembahasan masalah yang masuk katagori khilafiyah (perbedaan) yang bersumber pada cabang agama atau furu’iyat.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Hal tersebut bisa menimbulkan polemik yang berakibat pada perpecahan di antara umat Islam dan antarkelompok masyarakat.

Sementara, substansinya bukan hal yang menjadi pokok pada ajaran agama.

“Perdebatan hukum halal-haram terkait masalah wayang sudah sering terjadi dan hal tersebut oleh para ulama dinilai sebagai sebuah hal yang wajar dan tidak perlu dibesar-besarkan,” tutur Wamenag Zainut dalam pesan elektroniknya, Rabu (23/2).

Zainut menjelaskan, perbedaan pandapat tersebut masih dalam wilayah ikhtilaf yang diperbolehkan dalam agama.

Perbedaan tersebut harus disikapi secara bijaksana, saling memahami (husnu al-tafahum), toleran (tasamuh) dan tidak boleh saling menjelekkan, apalagi menistakan satu sama lain.

Selain itu hendaknya penceramah agama juga memiliki perspektif yang lebih luas dalam memahami masalah. Tidak cukup hanya pendekatan hukum halal-haram, boleh atau tidak.

Wamenag Zainut Tauhid Sa’adi menyampaikan pendapat seputar polemik wayang yang dipicu pernyataan Ustaz Khalid Basalamah.

“Harus mempertimbangkan masalah sosial, budaya, kearifan lokal dan nilai -nilai lain yang tumbuh dan berkembang di tengah masyarakat yang majemuk dan plural. Ini agar tidak menimbulkan gesekan dan konflik di antara kelompok masyarakat,” papar pria kelahiran 20 Juli 1963 itu.

Untuk hal tersebut Wamenag Zainut meminta sebaiknya perdebatan masalah wayang dihentikan karena sudah mengarah pada perdebatan yang tidak produktif.

Terlebih, Ustaz Khalid Basalamah (UKB) sudah memberikan klarifikasi terhadap isi ceramahnya.

UKB juga sudah meminta maaf kepada para pihak yang merasa tersinggung dengan isi ceramahnya.

“Saya berharap apa yang sudah terjadi pada UKB hendaknya bisa dijadikan sebagai pelajaran berharga baik untuk UKB sendiri maupun untuk kita semuanya agar lebih berhati-hati dalam menyampaikan pesan-pesan agama di tengah masyarakat yang majemuk,” pungkas Wamenag Zainut.(dbs)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *