Oleh: Tere Liye, penulis novel RINDU (di novel ini bahas-bahas dikit soal pendirian organisasi Islam besar pra kemerdekaan).
Hajinews.id – Saya sedih lihat kejadian ini. Plang organisasi Muhammadiyah di salah satu desa, di Banyuwangi, dibongkar paksa. Kepala Desa tempat ini, bersama pegawai KUA, aparat, dll mendatangi masjid, lantas membongkar dengan alasan biar kondusivitas warga terjaga.
Kasus ini sederhana sekali, ada yang tidak suka melihat plang-plang itu berdiri. Dan namanya tidak suka, maka mesti alasannya bisa kemana-mana. Ditambah bumbu-bumbu sedap, tambah benci saja. Padahal, itu teh cuma plang, dan Muhammadiyah adalah kegiatan agama, sosial, pendidikan, dkk. Bukan maksud lain.
Tapi baiklah, sekali tidak suka, memang repot. Mau dijelaskan kemana-mana, susah. Jadi mari kita urus saja di sisi Muhammadiyah-nya saja. Terutama anggota, simpatisan, dan semua penggerak kegiatan Muhammadiyah di daerah ini.
Semoga kalian senantiasa bersabar. Tidak usah dibawa-bawa ke hukum segala. Ini cuma plang. Terus tersenyum dan ramah dengan saudara sendiri. Terus produktif, berkarya, mengabdi pada masyarakat dan sekitarnya.
Namanya juga saudara, kadang salah paham, salah sangka. Di keluarga sendiri saja, antar saudara kandung ada yang lebih parah. Jadi tidak usah diambil hati kejadian ini. Tanpa plang, kegiatan tetap bisa jalan. Karena itulah esensi kegiatan-kegiatan begini. Terus bergerak dalam ‘senyap’.
Btw, kalian tahu berapa jumlah sekolah yang dimiliki oleh Muhammadiyah? Well, mulailah berhitung 1,2,3, dstnya. 1000, 1001, 10002…. dstnya, lanjutkan… 10.001, 10.002, 10.003 dstnya… Butuh waktu 8 jam, baru kalian tiba di angka yang betulnya. Saking banyaknya.
Dengan reputasi sebesar itu, maka kasus plang dirobohkan ini sih kecil saja. Peluk erat saudara-saudara kita di sana. Semoga besok-besok mereka akhirnya mengerti, dan ikut berbaris mengabdi pada masyarakat luas.
Sekali saudara tetaplah saudara. Lemah lembutlah kepada saudara sendiri.
**ini saran saja, jika masalah ini terus berlarut-larut, Muhammadiyah bisa pindah mencari tanah baru utk lokasi TK/PAUD, pusat kegiatan dakwah, dll. Agar masjid ini 100% sesuai maunya ahli waris wakaf dan warga sekitar. Sy yakin, ada banyak yang siap memberikan donasi. Terus semangat melakukan kegiatan pengabdian.