Lihat Kisah Fidel Ramos, Andi Arief: Jokowi Mesti Belajar dari Filipina

Jokowi Mesti Belajar dari Filipina
Jokowi Mesti Belajar dari Filipina
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief kembali berbicara soal isu penundaan Pemilu 2024.

Andi Arief meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) belajar soal kekuasaan dari negara tetangga, yaitu Filipina.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Dia mulanya mengulas kepemimpinan mantan Presiden Filipina, Corazon Aquino atau Qory Aquino, yang turun dari kepemimpinannya lantaran dibatasi masa jabatan.

Sementara, lanjut dia, presiden berikutnya, yaitu Fidel Ramos, kemudian muncul keinginan untuk memperpanjang jabatan.

“Qory Aquino turun dari kekuasaan karena aturan pembatasan kekuasaan. Fidel Ramos melanjutkan dan sukses pembangunan, rakyat mencintainya. Muncul keinginan besar Ramos perpanjang jabatan,” kata Andi Arief dalam cuitan yang dibagikan kepada wartawan, Selasa (8/3/2022).

Kemudian, dia menyebut muncul gerakan massa atau people power dari rakyat Filipina yang dipimpin Cory Aquino. Tumbanglah keinginan Ramos itu.

“Muncul people power yang dipimpin Qory Aquino dan kardinal (gereja). Tumbang keinginan Ramos,” ujarnya.

Terpisah, Andi Arief mengaku mendorong isu penundaan pemilu dicegah menjadi nyata. Dia meminta Jokowi belajar dari Filipina.

“Ada contoh tetangga kita Filipina. Jadi mantan-mantan presiden yang ikut perjuangan reformasi harus aktif ikut mencegah,” kata dia

Jokowi harus belajar dari tetangga, Filipina,” ujar Andi Arief. [detik]

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *