Mengerikan, Pendeta Saifudin Ajak Duel Carok Mahfud MD: Mati-matilah!

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id — Pendeta Saifudin Ibrahim menantang Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan keamanan Mahfud MD untuk carok atau berkelahi dengan celurit. Tantangan ini disampaikan Pendeta Saifudin dalam akun Youtubenya Saifudin Ibrahim.

Unggahan ini dilakukan pada Rabu 16 Maret 2022, sekitar pukul 22.00 WIB. “Penelitian yang saya lakukan tidak bisa dilawan oleh siapapun. Apalagi oleh Pak Mahfud MD. Berani carok dengan saya, Ayo kita carok. Mati matilah. Halelluyah, Atau kita main catur berdua. Siapa yang kalah lompat ke jurang. Berani. Tidak ada urusannya Pak Mahfud,” kata Saifudin di akun youtubenya.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Dalam pernyataan-pernyataannya di Youtube, Pendeta Saifudin ini mengomentari pernyataan Mahfud MD tentang dirinya. Pendeta ini menyebut cara Mahfud MD menjawab pertanyaannya tentang menghapus 300 ayat Alquran tidak pantas.

“Bagaimana maksud Mahfud MD menyebut saya ini menista agama hukumannya 6 tahun. Jangankan 6 tahun, matipun saya siap. Hukuman mati saya siap menjalaninya, asal kematian saya untuk membela minoritas, untuk membela gereja, agar Kristen ditonton di TV, sama seperti Islam di TV,” kata pendeta murtadin ini.

Pendeta Saifudin mengaku dulunya bangga dengan Mahfud MD. “Pak Mahfud dulu kan ngomong agama musuh negara. Saya sudah bangga dengan Bapak. Tapi begitu Bapak mengomentari tentang saya, Halleluyah hahahaha . do remak sampeyan. Sampeyan gimana? Kok bisa begitu sampeyan,” kata Pendeta ini sambil meniru logat bicara Madura.

“Saya ingat Bapak dulu ada anak Madura yang libur di Jakarta kemudian libur ke Bekasi. Kemudian anak itu melawan dan perampoknya mati. Bapak bilang dia membela diri. Oke membela diri, tapi dia sudah mematikan orang. Tetap dapat hukum Pak, walaupun membela diri. Eh anak itu dibebaskan gara-gara mulut Bapak,” paparnya.

Pendeta Saifudin menyebut Mahfud MD tidak punya hak sedikitpun untuk menjawab omongan saya. “Saya memberikan kesempatan pada Menteri Agama. Gus Yaqut yang menjawab bukan Bapak. Begitu Bapak menjawab turun derajat Bapak sebagai nasionalis, sebagai pendukung Presiden Jokowi. Saya pendukung Jokowi, saya pendukung NKRI.(dbs)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *