35 Mahasiswa Unissula Ikuti Sekolah Jurnalistik

Sekolah Jurnalistik
FOTO BERSAMA: Para peserta Sekolah Jurnalistik foto bersama dengan Ketua Tim Pembinaan Penerima Beasiswa Generasi Khaira Ummah (GKU) Unissula H Samsudin SAg MAg.
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



SEMARANG, Hajinews.id – Sebanyak 35 mahasiswa menerima beasiswa Generasi Khaira Ummah (GKU) Universitas Isla Sultan Agung (Unissula) mengikuti Sekolah Jurnalistik, Sabtu (19/3).

Ketua Panitia Hasanudin Lc MEI menjelaskan, kegiatan yang berlangsung selama sehari itu diselenggarakan oleh Lembaga Amal , Zakat, Infak dan Shodaqoh (Lazis) Sultan Agung. ‘’Kebanyakan dari mereka adalah mahasiswa Progam Keperawatan dari Kalimantan Selatan. Dari Sekolah Jurnalistik, diharapkan mereka paham bagaimana berhubungan dengan media massa sekaligus memanfaatkan ,media untuk menyebarkan berbagai informasi kebaikan,’’ kata Hasanudin.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Ketua Bidang Wakaf dan Dakwah Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung (YBWSA) Dr Nuridin SAg MPd ketika membuka Sekolah Jurnalistik mengingatkan mahasiswa untuk lebih giat belajar. Meski mereka giat belajar di kampus tetapi terus mengakses informasi aktual yang terjadi di masyarakat.

‘’Jangan sampai mahasiswa ketinggalan informasi. Syukur bisa ikut mengisi konten-konten di media massa dan media sosial untuk kepentingan dakwah,’’ kata Nuridin di gedung kuliah bersama lantai 1 Universitas Islam Sultan Agung.

Para pembicara antara lain wartawan Suara Merdeka Agus Fathuddin Yusuf,  Ketua Tim Pembinaan Penerima Beasiswa Generasi Khaira Ummah (GKU) Unissula H Samsudin SAg MAg dan M Said Hidayatullah yang menyampaikan materi Dakwah Kreatif Melalui Media Sosial.

Wartawan Suara Merdeka Agus Fathuddin Yusuf mengajak mahasiswa lebih aktif lagi mengisi ruang-ruang media sosial dengan informasi yang produktif dan bermanfaat. ‘’Mahasiswa harus aktif membantu umat menyampaikan informasi aktual terutama informasi tentang keagamaan dan kebangsaan. Sekarang ini banyak berseliweran berita bohong atau hoaks yang sengaja dikirim oleh orang yang sengaja ingin membuat kegaduhan di masyarakat. Cara melawannya, mahasiswa harus aktif mengisi medsos dengan berita dan informasi yang produktif,’’ katanya.

Sementara itu Samsudin mengingatkan mahasiswa agar jangan sampai menjadi korban media. Misalnya dapat kabar apa saja langsung dishare atau disebarluaskan kepada orang lain tanpa melalui proses tabayyun. ‘’Harus rajin tabayyun, klarifikasi dan konfirmasi kepada sumber-sumber berita,’’ tuturnya. (agus)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *