Masjid di Kalbar Sepi, Wagub Ria Norsan Merasa Ironi: yang Memakmurkan Masjid Allah Orang-orang Beriman

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id — Wakil Gubernur Kalbar Ria Norsan dan Wakil Bupati Kabupaten Kapuas Hulu, Wahyudi Hidayat, salat subuh berjamaah bersama masyarakat di Masjid Shirathul Jannah yang berada di Jalan Lintas Kalimantan Kedamin Darat, Kecamatan Putussibau Selatan, Kabupaten Kapuas Hulu, Sabtu (19/3/2022) tadi.

Ria Norsan yang juga merupakan Ketua Pengurus Wilayah Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (PW IPHI) Kalimantan Barat itu menyampaikan, masjid sebagai salah satu pusat kegiatan umat memiliki peranan sangat penting dalam proses perubahan sosial. Terutama, membangun aspek moral dan perilaku Islami.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Sesungguhnya orang-orang yang memakmurkan masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan salat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah. Maka mereka adalah orang-orang yang diharapkan dan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk,” jelas Wagub Kalbar saat mengutip Surah At-Taubah ayat 18, menyadur dari SuaraKalbar.co.id, di hari yang sama.

Sejak dulu masjid sudah menjadi salah satu pilar kekuatan masyarakat Indonesia dan menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan umat Islam. Masjid adalah simbol sebuah masyarakat, baik secara kuantitas maupun kualitas.

Namun, semangat membangun masjid secara fisik belum diikuti dengan semangat memakmurkannya. Walaupun bangunan masjid terlihat besar dan megah. Hanya saja, sedikit sekali jamaah yang salat di masjid tersebut, serta sepi dari berbagai kegiatan yang bersifat membangun rohani umat. Ini merupakan sebuah ironi baginya.

“Oleh karena itu, kita harus bersama-sama mengambil langkah dan strategi untuk mengembalikan fungsi masjid sebagai pusat peradaban umat seperti zaman Rasulullah S.A.W. Masyarakat memiliki tanggung jawab yang sama dalam memakmurkan masjid-masjid yang ada disekitarnya. Menghidupkan suasana masjid dengan pendidikan, pengajian, dan dengan berbagai ibadah lainnya,” tuturnya.

Strategi pengelolaan masjid merupakan suatu hal yang perlu mendapatkan perhatian secara terus-menerus, baik oleh pengelola maupun jamaah. Sehingga, kehadiran masjid dapat dirasakan manfaatnya secara signifikan oleh jamaah, terlebih dalam menjawab perkembangan masyarakat yang senantiasa dinamis dan kompleks.

“Pengelolaan atau manajemen masjid penting dilakukan untuk mengoptimalkan seluruh potensi yang ada, baik aset maupun sumber daya umat. Sehingga, strategi pencapaian kemakmuran masjid bagi kepentingan umat dan lingkungannya akan terwujud melalui tata kelola yang baik, seperti bagaimana manajemen masjid diterapkan pada bidang pembiayaan, pengelolaan dana umat, pembangunan masjid, ekonomi masjid, dan aspek pendidikan bagi masyarakat dan para jamaah. Semua itu memerlukan sebuah upaya yang terus-menerus serta konsisten dilakukan,” tutup Norsan.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *