Seperti yang kita ketahui, jika sesuai perkiraan Ramadan 2022 akan jatuh pada 2 April mendatang.
Biasanya, sebelum bulan Ramadan tiba, salah satu tradisi yang masih dilestarikan adalah ber ziarah ke makam keluarga.
Bagi beberapa umat muslim, hal ini agaknya masih bisa dibilang sebagai tradisi dan kewajiban.
Lantas bagaimana sejarah atau tradisi kirim doa saat ziarah kubur sebelum menyambut datangnya bulan puasa? Bagaimana hukumnya?
Dikutip dari website nu.or.id, Selasa 22 Maret 2022, melakukan ziarah kubur pada waktu-waktu tertentu seperti menjelang bulan suci Ramadan hukumnya adalah sunnah.
Sehingga bagi yang meninggalkan atau tidak melakukan juga tidak berdosa.
Namun demikian ada baiknya melakukan ziarah kubur karena banyak keutamaan.
Satu di antaranya ziarah kubur dapat mengingatkan kepada kita kepada kematian.
Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Imam Ibnu Hajar al-Haitami dalam kitabnya Fatawa Fiqhiyah al-Kubra (2/24) yang artinya.
“Beliau (Ibnu Hajar) ditanya tentang ber ziarah ke makam para wali pada waktu tertentu dengan melakukan perjalanan khusus ke makam mereka.”
“Beliau menjawab, ber ziarah ke makam para wali adalah ibadah yang disunnahkan. Demikian pula perjalanan ke makam mereka.”
Dalam haditsnya, Rasulullah SAW juga menjelaskan bahwa seorang Muslim yang men ziarahi makam keluarganya seperti bapak, ibu, paman, bibi, dan saudara-saudaranya yang lain, maka ia akan memperoleh pahala sebesar pahala orang haji mabrur dan kelak jika ia sudah meninggal akan di ziarahi malaikat.
Berikut haditsnya:
أنبأنا إسماعيل بن أحمد أنبأنا حمزة أنبأنا أبو أحمد بن عدى حدثنا أحمد بن حفص السعدى حدثنا إبراهيم بن موسى حدثنا خاقان السعدى حدثنا أبو مقاتل السمرقندى عن عبيد الله عن نافع عن ابن عمر قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم ” من زار قبر أبيه أو أمه أو عمته أو خالته أو أحد من قراباته كانت له حجة مبرورة, ومن كان زائرا لهم حتى يموت زارت الملائكة قبره.
Artinya: Rasulullah Saw bersabda: Barangsiapa ber ziarah ke makam bapak atau ibunya, paman atau bibinya, atau ber ziarah ke salah satu makam keluarganya, maka pahalanya adalah sebesar haji mabrur. Dan barangsiapa yang istiqamah ber ziarah kubur sampai datang ajalnya maka para malaikat akan selalu men ziarahi kuburannya.
Tata Cara mendoakan leluhur atau keluarga yang sudah lebih dahulu menghadap Sang Ilahi.
1. Mengucap Salam
Dikutip dari buku Panduan Wisata Religi Ziarah Wali Sanga, dijelaskan dalam hadist riwayat Muslim, Nasa’i dan Ahmad, sebaiknya mengucapkan salam saat ziarah kubur.
Bacaan salam saat ziarah kubur:
Assalaamu ‘alaa ahlid diyaari minal mu’miniina wal muslimiina wa innaa insyaa Allaahu lalaahiqqun. Nasalullaahu lanaa wa lakum ‘aafiyah.
“Salam keselamatan atas penghuni rumah-rumah (kuburan) dan kaum mukminin dan Muslimin, mudah-mudahan Allah merahmati orang-orang yang terdahulu dari kita dan orang-orang yang belakangan, dan Kami Insya Allah akan menyusul kalian. Kami memohon kepada Allah keselamatan bagi kami dan bagi kalian”
2. Duduk
3. Membaca Al-Fatihah Sebanyak 3 Kali
4. Membaca Surat Al-Ikhlas Sebanyak 3 Kali
5. Membaca Surat Al Falaq
6. Membaca Surat An Nas
7. Membaca Surat Al-Fatihah
8. Awal Surat al-Baqarah
9. Ayat kursi (Surat Al Baqarah ayat 255)
10. Baca dzikir dan shalawat
11. Baca Surat Yasin atau Tahlil (sebagai penutup)