Disrupsi Digital, Sri Mulyani Ungkap ‘Kiamat’ Teller Bank, Akan Ada Badai PHK?

Foto: Kiamat Teller Bank, Ini Sebabnya! (CNBC Indonesia TV)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Jakarta, Hajinews.id — Disrupsi digital kini menjadi sebuah keniscayaan. Berbagai sektor bisnis dan usaha harus beralih ke digital karena kondisi berubah psikologis konsumen.

Disrupsi digital ini juga dipercepat oleh pandemi Covid-19 di mana masyarakat mendidik dirinya sendiri untuk menjadi lebih adaptif dengan digital.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Salah satu sektor yang mengalami disrupsi digital adalah sektor perbankan. Setiap bank nantinya harus menjadi bank digital. Hal ini membawa dampak yang besar para karyawan bank.

Disrupsi digital ini akan membuat beberapa pekerjaan di sektor perbankan hilang. Diprediksi pekerjaan teller hingga back office akan hilang. Jumlah karyawan sektor ini mencapai jutaan orang.

Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan tanggapan mengenai masalah ini. Menurutnya disrupsi dan transformasi digital menjadi tantangan global, tidak eksklusif terjadi di Indonesia. Meski disrupsi digital menghilangkan beberapa pekerjaan namun juga memunculkan ekonomi-ekonomi baru.

“Transformasi digital itu memunculkan ekonomi-ekonomi baru. [Teller dan back office bank] mungkin akan hilang katakanlah tetapi pasti akan memunculkan services baru yang dibutuhkan masyarakat,” terangnya.

Pernyataan Sri Mulyani juga diamini oleh bos-bos bank kelas kakap di tanah Air yang saat ini turut menyiapkan sejumlah strategi terkait hal tersebut.

Direktur Treasury & International Banking PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Panji Irawan mengungkapkan, strategi perusahaan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan memberikan pendidikan dan melakukan pemetaan talent yang dimiliki oleh parateller.

Sementara itu, Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), Royke Tumilaar, akhir tahun lalu kepada CNBC Indonesia mengungkapkan, tren berkurangnya peran teller bank memang sudah dimulai. Saat ini, banyak nasabah BNI yang menggunakan mobile banking sehingga volume transaksi yang membutuhkan bantuan teller mulai berkurang banyak.

 

Jumlah Karyawan Menyusut

Fenomena ini sebenarnya bukan hal baru, banyak pengamat dan ekonom telah memprediksi teller akan dapat digantikan oleh mesin dan kecerdasan buatan.

Vikram Pandit, yang pernah menjabat sebagai Executive Officer Citigroup Inc era 2007-2012, sempat mengatakan kepada Bloomberg TV pada 2017 bahwa teknologi artificial intelligence dan robot akan menghilangkan pekerjaan bank dalam 30 tahun ke depan. Hal tersebut pada akhirnya turun menekan jumlah karyawan yang dipekerjakan oleh perusahaan di industri perbankan.

Berdasarkan laporan keuangan emiten perbankan utama, pengurangan jumlah karyawan dari tahun ke tahun menjadi pola nyata. Dalam lima tahun terakhir emiten perbankan telah mengurangi jumlah karyawannya secara perlahan, bahkan ada yang memangkas hingga ribuan pekerjaan dalam periode tersebut.(dbs)

 

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *