Prioritas Dhuafa, Masjid Salman ITB Bangun Rumah Sakit Syariah

Rumah Sakit Syariah
Rumah Sakit Syariah
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id – Keluarga besar jamaah Masjid Salman ITB mulai mewujudkan pembangunan rumah sakit syariah guna membantu masyarakat dalam mendapatkan layanan kesehatan.

Ide pembangunan rumah sakit yang tercetus sejak 2016 lalu itu didasari pemikiran seluruh pengurus Yayasan Pembina Masjid Salman (YPM Salman) untuk membangun sebuah fasilitas yang dapat menjadi bukti kontribusi nyata bagi masyarakat dan bangsa.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Dimulainya pembangunan rumah sakit yang mengusung konsep syariah itu ditandai dengan peletakan baru pertama atau ground breaking gedung healthcare center rumah sakit yang diberi nama Rumah Sakit Salman JIH Bandung itu di Soreang, Kabupaten Bandung, Rabu 30 Maret 2022.

Direktur Wakaf Salman, Ir Hari Utomo mengatakan, Rumah Sakit Salman JIH Bandung menjadi penyedia kebutuhan fasilitas kesehatan Islami terpadu dan modern bagi masyarakat Jabar dengan mengusung lima nilai 4S+1H dalam pengelolaan rumah sakit, yaitu safety, ayar’i, samart, sustainable, dan hospitality.

“Nantinya, rumah sakit ini diharapkan bisa dimanfaatkan masyarakat Kabupaten Bandung serta kaum dhuafa yang kerap kesulitan mengakses fasilitas kesehatan,” katanya Hari dalam keterangan resminya, Jumat (1/4/2022).

Hari juga mengatakan, rencana pembangunan dan pendanaan kompleks rumah sakit tipe C itu kini telah menunjukkan progress yang cukup baik. Dari total luas lahan 6.000 meter persegi yang telah dibebaskan sebelumnya, kini bertambah menjadi 16.500 meter persegi.

“Lahan tersebut cukup luas untuk sebuah rumah sakit yang nantinya akan dibangun,” katanya.

Selain itu, kata Hari, sebelumnya juga telah dibangun Masjid Salman Rasidi di area kompleks Rumah Sakit Salman JIH Bandung. Masjid tersebut sudah diresmikan dan beroperasi sebagai tempat pelayanan kebutuhan beribadah warga sekitar.

Terkait pembiayaan pembangunan Rumah Skait Salman JIH Bandung, Hari mengakui bahwa hal itu menjadi tantangan yang besar karena biaya yang dikeluarkan untuk membangun rumah sakit ini cukup besar.

Kondisi tersebut mendorong Wakaf Salman untuk meningkatkan persiapan dalam pendanaannya, salah satu langkah terbaik, yakni berkolaborasi dengan mitra.

“Untuk pendanaan rumah sakit memang rencananya kita berkolaborasi bersama beberapa mitra untuk pembangunannya. Sehingga, kita melakukan penggalangan dana, baik melalui wakaf ahli maupun dari pembiayaan lain,” terang Hari.

Dia menyebutkan, pembiayaan pembangunan salah satunya berasal dari Awqaf Properties Investment Fund (APIF). Menurutnya, APIF merupakan lembaga yang dibuat Islamic Development Bank untuk mengembangkan aset-aset wakaf di seluruh dunia, khususnya wakaf produktif.

“Kolaborasi dengan APIF di Indonesia ini masih terbilang baru. Semoga ini bisa jadi salah satu terobosan kita untuk pembiayaan ke depan,” kata Hari.

Lebih lanjut Hari mengatakan, Rumah Sakit Salman JIH Bandung ini hadir di lokasi yang strategis, dekat pusat Pemerintahan Kabupatan Bandung dan memiliki pasar potensial yang tinggi karena memiliki akses yang mudah dan cepat atau hanya butuh waktu sekitar 25 menit jika ditempuh dari Kota Bandung.

“Adapun kesiapan atau progres perencanaan pembangunan rumah sakit, seperti seperti perizinan, desain bangunan, dokumen-dokumen, dan persiapan lainnya sudah dilakukan seluruhnya, meski sempat terhambat dengan adanya perubahan Undang-Undang Cipta Kerja yang mengakibatkan jadwal pembangunan dan lainnya menjadi tidak tepat waktu,” kata Hari.

Perwakilan Pemkab Bandung, Erik Juriara menyampaikan apreasi dan dukungan yang positif atas akan dibangun dan hadirnya Rumah Skait Salman JIH Bandung. Guna memperlancar proses pembangunan, pihaknya berjanji memberikan bantuan penuh, seperti proses perizinan dan hal lainnya.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak, terutama untuk YPM Salman ITB yang telah memberikan kontribusi, berkolaborasi, dan bersinergi. Mudah-mudahan apa yang kita kerjakan ini mendapatkan manfaat besar bagi masyarakat Kabupaten Bandung,” tutur Erik.

Sementara itu, mewakili alumni Salman ITB, Hatta Rajasa yang juga turut hadir dalam kegiatan ground breaking itu menekankan pentingnya memperluas komunikasi dengan alumni serta orang-orang yang berpotensi dalam mendukung pembangunan Rumah Sakiy Salman JIH Bandung ini.

Terlebih, kaya Hatta, momentum bulan suci Ramadhan yang bakal segera tiba menjadi peluang untuk menginformasikan kepada mereka untuk, agar bisa turut berwakaf demi kemaslahatan umat.

“Tidak ada istilah diharuskan, semua ini betul-betul kesadaran dari kawan-kawan alumni untuk menyisihkan sebagian rezekinya untuk rumah sakit ini. Namun, sebetulnya tidak elok sebagai alumni tidak turut serta dalam mendukung pembangunan yang sangat diperlukan,” tutur Mantan Menko Bidang Perekonomian itu.

Harta pun berharap, Rumah Sakit Salman JIH Bandung ini benar-benar segera terwujud dan dapat memberikan berkontribusi nyata. Tidak hanya dalam masalah kesehatan, namun juga manfaat yang lebih luas dalam memenuhi kebutuhan masyarakat di Jabar.

 

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *