Bila kita ingin mendapatkan kesempurnaan dalam berinteraksi dengan Al Qur’an, maka yang pertama kali harus disadari bahwa ketika Anda membaca Al Qur’an, ada setan yang datang menggoda.
Itu sebabnya Allah berfirman ‘kalau engkau akan membaca Al Qur’an, maka mohonlah perlindungan dari Allah dari setan yang terkutuk’.
Setan akan datang kepada pembaca Al Qur’an untuk menghalanginya dengan berbagai cara. Bisa jadi dengan mengantuk, sehingga dia menghentikan bacaannya. Bisa jadi, dewasa ini, melalui dering telfon atau handphone.
Sadarlah bahwa Al Qur’an adalah firman-firman Allah yang harus dihormati. Penghormatannya bukan hanya membacanya sesuai tuntunan-tuntutan bacaan itu, tetapi bahkan dengan berwudu, dengan menghadap ke kiblat, dengan melakukan aneka hal yang dituntun dan diajarkan oleh Nabi SAW.
Selanjutnya, Al Qur’an diturunkan untuk dibaca, tapi bukan sekadar dibaca, itu sebabnya salah satu nama Al Qur’an adalah Azzikr, untuk dijadikan bahan peringatan, bahan rengungan, bahan untuk mengingat Allah, dan menginat ganjaran-ganjaran serta peringatan-peringatan-Nya.
Kalau kita sekadar membaca Al Qur’an, memang baik kita membaca tapi lebih baik kita bertadarus. Sebenarnya, tadarus itu berarti dua orang atau lebih untuk saling mempelajari ayat-ayat yang dibaca, sehingga tidak berpindah ke ayat yang lain sebelum memahami maksud dan tujuan ayat yang telah dibaca. Itulah yang dilakukan para sahabat Nabi, pada masa Nabi SAW.
Bertadarus menuntut kita untuk memahaminya kemudian mengamalkan tuntunan-Nya. Karena sebenarnya Al Qur’an diturunkan untuk diamalkan, bukan sekadar dibaca.
Lebih jauh dikatakan oleh para ulama bahwa Al Qur’an bisa menjadi sahabat kita. Dia menjadi sahabat kita kalau kita membacanya dengan baik, kita berusaha memahami makna-maknanya dengan baik.
Dan, seorang sahabat akan menyampaikan kepada Anda rahasia-rahasianya, apa yang tidak disampaikannya kepada orang lain.
Jika Anda bersahabat dengan Al Qur’an maka Allah akan mengilhami Anda makna-makna dari ayat Al Qur’an itu karena Anda telah bersahabat dengan Al Qur’an, karena Anda telah mengikat ikatan batin dengannya sehingga terbuka lebar tuntunan Ilahi itu masuk ke dalam kalbu Anda.
Akhirnya tetapkanlah target dalam membaca Al Qur’an, tidak harus menamatkannya tetapi yang hendaknya dilakukan adalah memahaminya walau hanya beberapa ayat. (Quraish Shihab)