Integrasi Ilmu Dalam Pendidikan

Pendidikan islam
Pendidikan islam
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



By: Abdurrachman Malik

Hajinews.id – Ide pengintegrasian ilmu dikembangkan pertama kali oleh Muhammad Natsir( Tokoh partai Masyumi ).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Beliau melihat bahwa mereka yang hanya mempelajari ilmu agama dan hanya mempelajari ilmu dunia, sama- sama jauh dari agamanya.

Sebab dalam Al-Qur’an surah Al- Qashash ayat 77 ,memerintahkan kita hidup seimbang ” Mengejar akhirat tapi dunia tidak boleh lupa”.

Kedua jenis pendidikan tidak boleh dikotomi ( dipisahkan ) tetapi harus integral.

Untuk mewujudkan visi misi pendidikannya Bapak Muhammad Natsir mendirikan PENDIS( Pendidikan Islam ) di Bandung tahun 1927.

Tahun 1981 ,setelah konferensi pendidikan Islam di Mekah pada tahun 1977, Ismail Raji Al- Faruqi mencetuskan ide Islamisasi ilmu pengetahuan dengan cara integrasi ilmu.

Salah satu pemikiran Bapak Muhammad Natsir adalah ” Bagaimana mengintelekkan ulama dan mengulamakan intelektual.

Seorang intelektual yang tidak faham Islam ,tidak bisa berkontribusi di masyarakat karena mereka cuma menggunakan akal minus petunjuk Illahy.

Contoh paling konkrit kalau jadi pejabat publik, bukannya menjadi pemecah masalah ( problem solver) tetapi justru menjadi sumber masalah ( sources of problem ).

Sampai- sampai di level tertinggi nya ( kepala negara ) mengatakan ” kalau ngurus negara jangan bawa- bawa agama ” (sekuler ).

Mereka kelihatannya hebat dalam berdebat tetapi kwalitas debatnya kelas warung kopi , karena tidak ada solusi yang cerdas( smart ) bisa menyelesaikan masalah bangsa.

Mereka tidak faham mana problem sebab dan mana problem akibat, sehingga yang akan diselesaikan problem akibat, dan tidak mungkin selesai karena problem sebabnya tidak disentuh, ( akar masalah di problem sebab bukan problem akibat ).

Dalam pendidikan Islam kita diajarkan mana problem sebab dan mana problem akibat.Sehingga kalau mereka jadi pejabat publik sangat mudah memecahkan masalah bangsa.

Bukan sekedar memecahkan masalah bangsa tetapi punya konsep bagaimana mengangkat harkat dan martabat bangsa di percaturan politik Internasional. Sehingga berhak untuk memimpin peradaban dunia.

Disitulah unggulnya methode pendidikan Islam, dibandingkan pendidikan lainnya. Ini bukan cerita tetapi sejarah telah membuktikan 14 abad Islam memimpin peradaban dunia sehingga melahirkan ilmuwan kaliber dunia disemua disiplin ilmu.

Semoga tulisan pendek ini ada manfaatnya, kalau benar datangnya dari Allah dan jika salah adalah kebodohan penulisnya.

Allahu a’lam bish shawwab,

BANJARMASIN, 20 FEBRUARI 2022.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *