Indonesia Diantara Hegemoni Cina dan AS, Lebih Berbahaya Mana ?

Hegemoni Cina dan AS
Hegemoni Cina dan AS
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Kanjeng Senopati

Hajinews.id – Dua negar raksasa adidaya Cina vs Amerika Serikat (AS) akan beradu duel di wilayah Indonesia. Indonesia menjadi sasaran bidik diantara dua negara besar. Pertanyaannya, kemana TNI akan bersikap dan berpihak ?

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Indonesia akan digiring menuju kepada konflik horisontal endingnya adalah pecahnya konflik internasional, pecahnya perang Asia Pasifik melibatkan Amerika bersama sekutunya melawan Cina RRC di Indonesia.

Secara kekuatan alutsista Cina siap untuk perang tapi secara kekuatan moril politis Cina sangat lemah. Intinya Cina tidak siap perang dan sangat menghindar terjadinya perang. Karena jika terjadi perang, maka akan GAGAL Mega Proyek Cina, akan amburadul tujuan politic Cina terhadap Indonesia akan GAGAL total, seluruh proyek Triliunan Rupiah Cina di Indonesia, pupus sudah harapan cita cita Cina untuk yang keberapa kali ini menguasai Indonesia sebagai bagian negara Cina, sebagai negara boneka Peking RRC Komunis.

Amerika secara diam-diam terus memancing dan mengompor ngompori Cina dengan masalah Kepulauan Natuna, agar terjadi perang terbuka melawan AS.

Lebih baik mana pengaruh atau hegemoni Amerika terhadap Indonesia atau pengaruh Cina terhadap Indonesia? Kita sudah puluhan tahun dalam pengaruh Amerika. Tetapi baru 7 tahun saja Indonesia dalam pengaruh Cina, rakyat sudah babak belur, umat Islam terkapar dan rakyat meratap dan kelaparan.

Pengaruh Amerika terhadap Indonesia adalah mengembangkan ideologi Liberalisme, Hedonisme, Sekulerisme Barat dan Kapitalisme Barat.

Sedangkan hegemoni Cina terhadap Indonesia adalah mengembangkan ideologi Komunisme, Marxisme, Sekulerisme Cina dan Kapitalisme Cina.

Jujur saja dua-duanya bisa disebut sebagai “penjajah” Indonesia. Sistem politik dan ekonomi Indonesia tidak pernah bisa lepas dari pengaruh dua negara tersebut. Namun mana diantara dua negara ini yang paling ringan daya kerusakannya terhadap aspek Kedaulatan Negara dan Ketahanan Nasional Indonesia ?

Perbedaan pengaruh “penjajahan” Amerika dan “penjajahan” Cina yang sekarang sedang berlangsung terhadap Indonesia pada aspek Politik, Social dan Investor / Penguasaan Asset SDA.

Pengaruh asing Amerika terhadap Indonesia adalah berorientasi pada merubah nilai pola berpikir, mengubah gaya hidup masyarakat tapi tidak menguasai dan menduduki wilayah teritorial.

Pengaruh Cina terhadap Indonesia berorientasi pada merubah nilai Ideologi Negara, merusak mentalitas masyarakat juga_menguasai_ dan menduduki wilayah teritorial. Baik kita kupas satu-satu :

Pertama, Pengaruh Amerika dalam aspek politik berorientasi mengubah konsep pola berpikir kepada konsep kebebasan berpikir (Liberal). Dalam aspek social berorentasi mengubah gaya hidup (life style) rakyat Indonesia. Pada aspek investor Amerika memiliki kepentingan terhadap SDA tapi tidak secara mutlak dan tetap memberikan peluang bagi investor dalam negeri untuk JO (Join Operation), Indonesia masih bisa sebagai leader and user untuk jalankan mainkon atau subkon project. Amerika selalu membuka lapangan kerja sumber daya manusia seluas-luasnya bagi pribumi atau masyarakat setempat untuk dapat bekerja layak.

Kedua,_Penjajahan Cina dalam _aspek politik berorientasi merusak dan mengubah Nilai, Ideologi dan Falsafah Negara. Dalam aspek sosial berorentasi merusak dan merubah mentalitas masyarakat dengan berusaha merubah dan melunturkan nilai presepsi keyakinan dan budaya. Sedangkan dari aspek investasi, investor Cina sangat vulgar agresif untuk menguasai dan menduduki wilayah teritorial. Cina memiliki kepentingan terhadap SDA Indonesia secara mutlak sebagai investor tunggal dan mainkon tunggal. Cina menutup lapangan kerja sumber daya manusia bagi pribumi Indonesia dengan membawa tenaga kerja kasar dari negeranya sendiri.

Cina dan Amerika adalah dua bola salju besar yang akan terus menggelinding kebawah dan pasti akan pecah. Pecahnya bola salju adalah PERANG !

Memang dua negara super power tersebut memiliki kepentingan di Indonesia. Amerika memiliki kepentingan untuk memanfaatkan SDA Indonesia dan terjalinnya kerjasama mitra bisnis.

Sementara Cina untuk kepentingan menguasai dan memiliki SDA Indonesia secara mutlak, tidak sebagai mitra dagang tapi sebagai penguasa dan pengontrol negara.

Cita-cita Amerika tidak menjadikan Indonesia bagian dari negara milik Amerika. Indonesia tetap sebagai negara yang berdaulat dengan status sebagai mitra negara.

Cita-cita Cina menjadikan Indonesia bagian dari wilayah negara bagian Cina yaitu sebagai status negara boneka Cina Komunis.

Cina membawa ideologi sebagai budaya baru, budaya kejahatan, untuk merusak mentalitas spiritual Agama. Budaya yang menjauhkan manusia dari Agama.

Budaya suap (korupsi), budaya tipu, budaya curang, budaya jiplak, budaya maksiat, budaya narkoba, baik yang ada di dunia nyata maupun dunia maya, hampir semua otaknya adalah dari budaya baru Cina Komunis RRC.

Komunisme sudah ganti baju menjadi KGB atau ‘Komunisme Gaya Baru.’ Konsepnya berinfiltrasi kedalam semua aspek ekonomi, politik, sosial budaya. Komunisme Cina sekarang sudah bersedia kawin dengan Kapitalisme dan Liberalisme, bahkan dengan Demokrasi.

Itulah cita-cita Cina yang sejak dahulu kala ingin menguasai Nusantara agar Nusantara menjadi bagian wilayah jajahannya.Tapi tidak pernah kesampaian dan selalu gagal untuk menguasai Nusantara.

Maka perlunya rakyat Indonesia agar melek dan smart dalam melihat Peta Politik Global, paham Geopolitik Geostrategi Rezim saat ini condong kemana ?

Agar rakyat kita fokus satu barisan dan satu langkah perjuangan, tidak salah dalam memihak dan melangkah.

Pengaruh Cina terhadap Indonesia daya rusaknya jelas jauh lebih besar daripada AS, karena akan mengancam Ideologi Negara Pabcasila, mengancam ketahanan nasional, mengancam mental karakter masyarakat dan masuknya eksodus besar-besaran jutaan WNA Cina jelas akan mengancam eksistensi pribumi asli, kedaulatan Negara dan keutuhan wilayah NKRI.

Peta Geopolitik Amerika telah berubah semenjak Presiden AS Joe Biden mencabut issue terorisme terhadap umat Islam. Sekarang Amerika berbalik akan menentang kelompok mana saja yang selalu menyebarkan issue Islamiphobia.

Diluar kepentingan Amerika terhadap Indonesia, yang jelas Amerika tidak menginginkan Indonesia menjadi negara Komunis budaknya RRC, karena akan mengancam sekutunya yaitu Australia, Malaysia, Brunei, dan Philipina.

Kesimpulannya, Amerika berorientasi mengubah konsep berpikir dan gaya hidup. Sedangkan Cina berorientasi merusak nilai, mentalitas, menghapus keyakinan Agama dan menguasai wilayah NKRI.

Kondisi Geopolitik Global Dunia telah mengalami perubahan secara alami dibidang social dan politik.

Hal ini sesuai dengan ketentuan akhir zaman bahwa Allaah SWT dan Rasul-Nya menjelaskan bahwa Bangsa Rum (Barat) akan bersama dengan umat Islam untuk memerangi musuh besar dan akhirnya Allaah SWT memenangkan peperangan akhir zaman itu. (*)

Semarang, Ahad 24 April 2022

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *