Indra Keberagamaan (26)

pasangan keluarga
pasangan keluarga
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Hamdan Juhannis

Hajinews.id – Saya tergugah dengan Kultum Direktur Pasca Sarjana kampus saya, Prof. Galib. Saya sering mendengar ceramahnya, menarik secara umum. Tapi sejujurnya baru kali saya mendengar ceramahnya yang memiliki efek dentuman yang keras di benak saya.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Prof. Galib memulai dengan cara yang ringan bahwa harmoni bisa diraih dari keragaman. Beliau mencontohkan kehidupan kampus yang ditopang oleh keragaman latar belakang warganya. Sampai Prof.Galib menyinggung  tentang harmoni berkeluarga yang terbangun dari perbedaan; jenis kelamin dan keinginan.

Sisi menarik dari kultum Prof. Galib adalah ramuan dari perbedaan pandangan menjadi harmoni bila mengarah kepada tujuan yang sama. Beliau mencontohkan bagaimana sebuah pasangan keluarga ketika ditanya apa resepnya untuk bisa saling mencintai, sehingga kehidupan keluarganya berlangsung harmonis, bukan semata melodis.

Suaminya menjawab bahwa dia selalu melantunkan doa-doa kesyukuran, yang kebetulan isterinya taat dan cantik. Lalu dia gambarkan doanya seperti dalam surat an-Naml ayat 19 yang memohon untuk selalu mensyukuri nikmat yang dianuhgerahkan kepadanya. Namun saat isterinya ditanya rupanya lantunan doanya diambil dari ayat lain yaitu yang tertera dalam surat al-Baqarah ayat 250, yang meminta kesabaran hati dan ketetapan pendirian. Jadi suami melantungkan doa kesyukuran sementara isteri mendendangkan doa kesabaran. Keduanya sama-sama berpijak pada kitab suci.

Persislah celoteh saya pada pasangan yang keduanya teman saya. Saya mengatakan, insyaallah anda berdua masuk surga karena mempraktekkan amal kebajikan. Bapak pasti bersyukur dan ibu pasti bersabar. Bapak bersyukur mendapatkan isteri yang salehah dan jamilah, sementara Ibu mendapatkan suami yang berpenampilan kalau kita jengkel sedikit saat bertemu, volume kejengkelan makin bertambah.

Keunggulan ceramah pak Prof. Galib, ada pada kemampuannya membentangkan esensi harmoni pasangan dengan paparan dalil. Itu yang saya tidak miliki, dan itu pulalah yang membuat saya masih sebatas berceloteh. Itulah menurutku, saatnya pak Prof. Galib dipanggil secara konsensus sebagai Anre Gurutta (AG).

Betul, orkesta musik yang indah dan padu itu memang didukung oleh bunyi-bunyian yang beragam. Harmoni itu adalah seni kehidupan, ibarat orkes musik, meramu ragam perbedaan menjadi keterpaduan. Samalah dalam berkeluarga, bila ada pasangan yang berani, yang satunya sebaiknya jadi “takut” saja. itulah gambaran orkestrasi. Bagaimana kalau semua berani? Namanya:  demonstrasi!

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *