Dinul Khalis

Dinul Khalis
Hasanuddin (Ketua Umum PBHMI 2003-2005), Redaktur Pelaksana Hajinews.id
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh Hasanuddin (Ketua Umum PBHMI 2003-2005), Redaktur Pelaksana Hajinews.id

Hajinews.id – Agama yang murni, atau dinul khalis nama lain dari dari agama Islam yang Allah turunkan ajarannya melalui Kitab-Nya (Al-quran). Istilah dinul khalis ini dapat kita temukan pada Al-Qur’an surah Az-Zumar (39): 3 berikut:

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

اَلَا لِلّٰهِ الدِّيْنُ الْخَالِصُۗ

alā lillāhid-dīnul-khāliṣ,

Ingatlah! Hanya milik Allah agama yang murni (dari syirik). (Q.S Az-Zumar [39] : 3)

Dikatakan sebagai “agama murni” karena ajaran Islam itu mengharuskan pemeluknya untuk tidak mengambil sesembahan selain Allah, memurnikan peribadatannya hanya kepada-Nya semata. Dalam memurnikan ketaatan dan kepatuhan kepada Allah, seorang muslim tidak berasumsi bahwa Allah memiliki sekutu bagi-Nya, tidak mengatakan bahwa Dia punya anak keturunan secara biologis, dan atau mengambil anak angkat sebagaimana yang diasumsikan oleh orang-orang musyrik. Membenarkan bahwa Dia-lah yang telah menciptakan langit dan bumi serta apa yang ada diantaranya, mempergilirkan siang dan malam, dengan menundukkan matahari dan bulan menurut waktu yang telah ditentukan baginya, sehingga semuanya tunduk dan patuh dalam mengikuti ketetapan-Nya. Dia-lah pemilik dan penguasa segala kerajaan, yang menciptakan manusia dari jiwa yang satu, lalu dari jiwa yang satu ini diciptakannya makhluk yang berpasangan-pasangan. Dia menjadikan anak cucu Adam dalam perut (rahim) ibu mereka kejadian demi kejadian, dalam tiga kegelapan. Semua itu dilakukan-Nya dan diberitahukan-Nya agar manusia menjadi bersyukur. Dan jika manusia mensyukuri -Nya, Allah merahmati-Nya dengan meridai-Nya dan bagi mereka yang mengingkari-Nya, tidak akan ada Ridha Allah bagi mereka.

Untuk meraih atau mencapai tingkat kemurnian dalam menjalankan ajaran Islam, Allah SWT mengajarkan melalui para utusan-Nya, agar manusia senantiasa sadar akan kehadiran-Nya di manapun dalam keadaan apapun, dengan melakukan ketaatan dan kepatuhan dengan melaksanakan kebajikan dengan penuh kesabaran. Hanya dengan sabar inilah manusia akan disempurnakan amal ibadahnya, untuk sampai kepada tahap yang murni dalam peribadatannya.

قُلْ اِنِّيْٓ اُمِرْتُ اَنْ اَعْبُدَ اللّٰهَ مُخْلِصًا لَّهُ الدِّيْنَ

qul innī umirtu an a‘budallāha mukhliṣal lahud-dīn

Katakanlah, “Sesungguhnya aku diperintahkan agar menyembah Allah dengan penuh ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama.

Q.S Az-Zumar [39] : 11

وَاُمِرْتُ لِاَنْ اَكُوْنَ اَوَّلَ الْمُسْلِمِيْنَ

wa umirtu li’an akūna awwalal-muslimīn

Dan aku diperintahkan agar menjadi orang yang pertama-tama berserah diri.”

Q.S Az-Zumar [39] : 12

قُلْ اِنِّيْٓ اَخَافُ اِنْ عَصَيْتُ رَبِّيْ عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيْمٍ

qul innī akhāfu in ‘aṣaitu rabbī ‘ażāba yaumin ‘aẓīm

Katakanlah, “Sesungguhnya aku takut akan azab pada hari yang besar jika aku durhaka kepada Tuhanku.”

Q.S Az-Zumar [39] : 13

قُلِ اللّٰهَ اَعْبُدُ مُخْلِصًا لَّهٗ دِيْنِيْۚ

qulillāha a‘budu mukhliṣal lahū dīnī

Katakanlah, “Hanya Allah yang aku sembah dengan penuh ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agamaku.”

Q.S Az-Zumar [39] : 14

Semoga Allah swt menghiasi segala amal ibadah kita kepada-Nya dengan memberinya mahkota ikhlas, menjadikan kita salah satu dari hamba-hamba-Nya yang muhlasiin.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *